[Takengon | Darmawan]  Fuspita Linge, Maulid di Kampung AntaraForum Ukhuwwah Silaturrahmi Pengajian Ibu-ibu Takengon (Fuspita) Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah menggelar pengajian rutin  bulanan, Kamis (20/14).

Kegiatan tersebut berlangsung di Kemukiman Gelung Prajah Kampung Antara Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah.Turut hadir dalam acara diantaranya ialah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah, Drs. H.Hamdan, MA, camat Kecamatan Linge, Agus Kasim, Kapolsek Linge, Iptu. Mahdi, Kepala KUA Kecamatan Linge, Mahbub Fauzie, S.Ag, Penyuluh agama Islam fungsional, Mujiburrahman, S.Th.I, Reje dan imam Kampung se Kecamatan Linge serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Camat Linge, Agus Kasim  dalam sambutannya menyampaikan bahwa, "Kampung Antara ini merupakan sebuah Kampung yang baru depenitif setelah pemekaran dari Kampung Arul Item. Kendatipun Kampung ini sudah bisa berdiri sendiri, tidak bisa kita biarkan berjalan sendiri, tapi harus dibantu lagi hingga betul-betul mandiri," ujarnya.

Ia menambahkan, "Alhamdulillah untuk usulan tahun 2013 tentang pembangunan sarana pendidikan terutama SD di Kampung Antara sudah  selesai diajukan ke pemerintah daerah, dan isnya Allah di tahun 2014 ini akan dimulai pembangunannya."

Mengenai fasilitas kesehatan, Agus mengajak masyarakat untuk bersama-sama  mengusulkan kepada pemerintah daerah, agar dapat dibangun satu unit pusat kesehatan pembantu (puskestu).

"Semua ini baru bisa terlaksana apabila tanah atau lokasinya disediakan oleh masyarakat, serta seluruh elemen masyarakat harus pro aktif dalam hal ini, jangan hanya usulan itu berasal dari reje Kampung saja sementara dukungan masyarakat tidak ada," ujarnya.

Sementara itu Ka.kankemenag Aceh Tengah, Drs.H.Hamdan, MA dalam ceramahnya menyampaikan bahwa, "Seluruh masyarakat di belahan dunia ini memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Nabi tidak pernah memperingati hari kelahirannya sendiri, akan tetapi Nabi pernah melaksanakan puasa 2 kali dalam satu minggu, yakni hari Senin dan hari Kamis," ujarnya.

Ia menambahkan, "Kapan Maulid itu dimulai yakni pada masa Sultan Salahuddin Al Ayubi," ingatnya. Nabi Muhammad SAW, diutus untuk seluruh umat manusia, sebagai rahmat bagi semesta alam, Wamaa arsalnaka illa rahmatan lila’aalamin, “ Dan tidak Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (Al Anbiyaa’: 107).

"Salah satunya ialah Al-Qur’an, kitab suci yang selalu kita baca, kita pahami dan pelajari baik secara pribadi maupun kelompok seperti pengajian ini. upayakan terus jika ada pengajian untuk terus aktif mengikutinya, karena ada ilmu yang perlu kita dengar dan ada ilmu yang kita bawa pulang untuk disampaikan kepada anak-anak dan keluarga yang lainnya," ujarnya. [yyy]