[Sigli | Ahyar/Yakub]  Selasa (13 Januari 2015) pukul 09.45 WIB,  Tgk Mukhlisuddin, MA, secara resmi menjadi keluarga besar Penjara Benteng-Sigli Kabupaten Pidie.

“Masya Allah, teungku, teungku lon… usai terbitkan majalah Ibda’ Kemenag Pijay, saat HAB, kenapa harus ke sana pula?” tanya kawan saya. 

Bersama-sama dengan para napi (nara pidana) dan tahanan lainnya, beliau hadir dan berbaur dalam mushalla penjara setempat untuk menghadiri pengajian rutinitas mingguan yang diselenggarakan oleh PAIF Kankemenag Kab. Pidie.

Kehadiran Tgk Mukhlis (panggilannya) jelas menjadi perhatian ratusan pasang mata yang terlebih dahulu sudah menjadi bagian dari keluarga besar penjara setempat.

Kenapa tidak? Sudah menjadi hal lumrah bahwa setiap orang baru yang hadir dalam lingkungan baru akan menjadi pusat perhatian banyak orang yang terlebih dahulu mendiami lingkungan tersebut. Bahkan para sipir penjara pun ikut bertanya-tanya akan kedatangan orang baru yang menurut mereka tidak diundang dan tidak ada pemeberitahuan sebelumnya.

Dan… tunggu dulu dan jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dini terhadap kemunculan Tgk. Mukhlisuddin, MA di Penjara Benteng-Sigli Kabupaten Pidie.

Tgk Mukhlis, yang September 2014 silam ikut latih dan dampingi kafilah Aceh di MQK di Jambi, bukanlah seperti kedatangan umumnya orang ke penjara, yakni sebagai napi dan tahanan yang menjalani hukuman dan pembinaan terhadap pelanggaran hukum yang telah dilakukan. Melainkan beliau hadir ke penjara sebagaimana kehadiran para Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kab. Pidie pada setiap hari selasa setiap minggunya, yakni memberikan bimbingan dan penyuluhan keagamaan bagi para Napi dan Tahanan penjara Sigli.

Dalam hal ini, Tgk. Mukhlisuddin, MA, bertindak sebagai perwakilan PAIF Kankemenag Pidie Jaya yang ikut bergabung dengan PAIF Kankemenag Pidie dalam rangka melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada para Napi dan Tahanan Penjara Sigli.

Mengingat program bimbingan dan penyuluhan di Penjara Sigli sudah menjadi program tetap PAIF Pidie, dan sudah di atur siapa saja yang bertugas untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan pada setiap minggunya.

Maka pada hari itu, Koordinator Program Bimbingan dan Penyuluhan di Penjara Sigli (Tgk. Ahyar, MA) menyudahi lebih cepat pengajian rutinitas dari jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan waktu lebih kurang selama 30 menit kepada Tgk. Mukhlisuddin, MA, untuk menyampaikan sedikit tausyiah dan ceramah kepada para napi dan tahanan Penjara Sigli.

Ooo… itu maksud Teungku Mukhlis, yang asal Lamlo Kota Bakti Pidie itu, masuk penjara…? [a/m/y]

[foto: tgk mukhlis saat di arena mqk (musabaqah qiraatil kutub) nasional di jambi, sept 2014, foto: yakub]