[Banda Aceh | Yakub]  Sejumlah 3.122 jamaah haji Aceh, dari Kloter 1 sampai Kloter 8, telah menerima dana kompensasi Baitul Asyi. Kecuali jamaah yang masuk Kloter 9 yang akan berangkat pada Senin (5/9) mendatang.

Angka itu, berdasarkan data dari Media Center Haji, melalui Humas Haji Embarkasi Haji Banda Aceh H Rusli Lc MSi. Bahwa usai diberangkatkan Kloter Pelangi/Kloter 8 (381 jamaah dari 13 daerah), maka jumlah yang telah diberangkatkan sejak Kloter 1 hingga Kloter 8 ialah 3.122.

Adalah Prof Dr H Syahrial Abbas MA bersama Dr H Munawar A Jalil MA (Kadis Syariat Islam Aceh dan Kepala Biro Keistimewaa Aceh Setda Aceh), tahun ini ikut membantu layani dana wakaf almarhum Habib Bugak Al-Asyi itu.

Penyerahannya dana sejumlah 1.200 riyal (sekitar Rp 4,2 juta) per jamaah, dilaksanakan di Pemondokan 605, Hotel Khulafa, Syisyah Makkah. Dihadiri oleh Ketua Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, H Ahmad Dumiyati Basori. Dihadiri oleh Ketua Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, H Ahmad Dumiyati Basori.

Kembali, Abdurrahman bin Abdullah Al-Asyim, keturunan Habib Bugak, termasuk yang mengelola dana waqaf dari almarhum buyutnya, jelaskan, di antara objek wakaf ialah Hotel RamadaDar Al-Fayzeen, dekat dengan Masjidil Haram. Hotel dengan nilai 1,5 milyar riyal ini, juga akan diruntuhkan juga untuk perluasan megaproyek masjid. Jika ditotalkan nilainya yang sekitar 1,5 milyar riyal itu setara Rp 5,3 triliyun!

Menurutnya, aset wakaf bukan hanya hotel, juga ada perkantoran, dan beberapa perumahan. Selain itu, akuinya, ada deposit 5 juta riyal (sekira Rp 17,6 milyar) di bank untuk bantuan mukminin Aceh. "Karena ikrar wakafnya menyebutkan syarat adalah calon haji Aceh dan mukminin Aceh," kata Abdurrahman, maka 'pantang' dialihkan ke hal lain.

Penyerahan dana wakaf untuk jamaah Aceh telah berlangsung sejak 1820. Dulu penyaluran berupa sewa tempat tinggal dan makan selama jamaah haji Aceh di Arab. Namun sejak 2006, masa Gubernur Ir H Abdullah Puteh MSi, telah dikompensasikan dalam bentuk uang, konversi dari peralihan objek wakaf yang jadi area perluasan masjid.

Kemudian, ganti rugi rumah tersebut dibangun di tempat lain dan pengelolaannya juga cukup baik sehingga dari tahun ke tahun berkembang. Itu dijadikan sebagai sumber dari pemberian dana Baitu Asyi kepada jemaah haji asal Aceh.

Jumat (19/8) lalu, jamaah haji kloter perdana (asal Aceh Timur, Kota Langsa, Aceh Tamiang, dan Aceh Besar), menuju Makkah Al-Mukarramah. Kloter yang dipandu Sunardi SSosI inilah yang duluan mendapat kompensasi uang dari wakaf Baitul Asyi sebanyak 1.200 (Seribu Dua Ratus Riyal), atau Saudi Arabian Real (SAR) 1.200.

Dokumen Baitul Asyi bagi jamaah asal Aceh dibuktikan dengan membawa kartu yang tertera identitas jamaah. Selain ada tandatangan Gubernur Aceh, juga berstempelkan Pemerintahan Aceh di atas kartu. yang dibagi bersamaan dengan pembagian dokumen, paspor, living cost dan lainnya.

Menurut Kadis SI Aceh, tidak banyak diketahui tentang sosok Habib Bugak (Buja) Al-Asyi. "Tidak ada informasi yang mendalam terkait Habib Buja Al-Asyi, hanya cerita dari mulut ke mulut. Karena itu, tahun depan dakan melakukan studi mendalam terkait sosok Habib Buja Al-Asyi," jelas Profesor, di Arab Saudi, sebagaimana dilansir Harian Republika (30/8). H Syahial dan H Munawar berangkat bersama Kloter 1, awal bulan lalu. []

[Uang riyal, di posko money changer Asrama Haji, Agustus 2016]

[Panitia Kemenag selesaikan administrasi Baitul Asyi hingga larut malam]

[Dua petugas dari Setda/Kantor Gubernur ikut bantu administrasi Baitul Asyi di Sekretariat PPPIH Asrama Haji, Agusutus 2016]