[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Harapan Kami adalah Pertama: berkenan Bapak memberikan petunjuk-petunjuk, pengalaman, arahan dan bimbingan dan bila mungkin izinkan kami meninjau langsung (Proses Belajar Mengajar dengan K13) agar bisa menambah wawasan sebagai Ilmu terapan di Madrasah kami masing-masing.

Yang Kedua; kami sampaikan bahwa situasi, kodisi, statatus Sosial orang tua siswa yang sangat majemuk, dan dengan arahan dan bimbingan bapak nantinya dapatlah kami jadikan sebagai salah satu Model (contoh) sehingga kunjungan ini tidak sia-sia.

Demikian yang disampaikan oleh Drs. H. Umarnafi, S. Pd. Kepala MAN Kualasimpang sekaligus Ketua K3M MA se-Tamiang di depan forum saat Study Banding ke SMAN Unggul Aceh Timur di Aula SMAN Unggul Aceh Timur pada Senin (23/6).

Menyangkut dengan inplementasi Kurikulu 2013 yang selalu disingkat denga K13 ini Salamina, MA, Kakankemenag Tamiang menyampaikan bahwa di Tamiang telah beberapa kali membuat Sosialisasi dengan menghadirkan Widya Iswara dari Balai Diklat Keagamaan Medan maupun dengan melakukan Pelatihan Mandiri.

KH Ahmad Dahlan berpesan jadikanlah teman kamu sebagai gurumu dan hari ini kami berkunjung ke sini (SMAN Unggul Aceh Timur) untuk melihat keunggulan K13 yang telah diterapkan di Sekolah ini, pungkasnya di akhir sambutan beliau.

Drs. M. Thaib M. Syah, M. Pd Kepala SMAN unggul Aceh Timur mengatakan bahw di kalangan Dinas Pendidikan implementasi K13 ini dimulai tahun ajaran yang akan datang dan di mulai dari kelas X dan XI, untk kelas XI yang belum diterapkan K13 saat di kelas X-nya wajib diberikan Matrikulasi.

Menurut hasil pantauan kami dala Study Banding ini ada satu hal yang mungkin di daerah atau di sekolah lain (dalam negeri) belum dilaksanakan adalah sistem pembuatan buku Rapor. Di SMAN Unggul Aceh Timur ini Buku Rapor tidak lagi ditulis tangan tetapi diketik dengan komputer menggunakan MS Office Excel yang disetting dengan rumus-rumus sehingga beberapa cell tertentu tidak perlu diketik lagi cukup dengan mengisi indikator di satu cell tertentu pada sheet lain dan menghasilkan nilai tertentu di sheet yang akan dicetak menjadi lembaran Laporan Hasil Penilaian (mirip KHS pada anak kuliahan).

Sistim mencetak Rapor seperti ini pernah saya lihat digunakan pada Sekolah Indonesia di KBRI Kuala Lumpur Malaysia (dua orang anak kakak kandung penulis bersekolah di Sekolah Indonesia di KBRI Kuala Lumpur ini). Menurut hemat penulis sudah saatnya kini kita berubah kearah yang lebih baik salah satu contohnya adalah dengan membuat sistem buku rapor Excel ini dan tak perlu ditulis tangan lagi, hal ini dapat memperkecil kekeliruan/kesalahan tulis dan mempercepat proses pengisian buku Rapor. [yyy]