[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Tengku Mustafa Kamal, Pimpinan Pesantren Tradisional Mustafafiyah Alur Nunang Banda Mulia Aceh Tamiang yang dimintakan menyampaikan Tausiyah pada tahlil malam ketiga dari meninggalnya Sayuti bin Muhammad Jamin (mertua dari Muhammad Sofyan, Staf Urusan Umum Kankemeang Tamiang) di Pekan Sungai Iyu Sabtu malam (19/5), antara lian menyampaikan pesan mayit buat sanak keluarga tatkala diusung ke kuburan.

Tgk. Mus (sapaan akarabnya) mengatakan bahwa, "Dalam kitab Thaisiful Khaibiyah disebutkan tatkala jenazah itu dikeluarkan dari rumahnya dan diletakkan diatas bahu orang yang mengusungnya, si jenazah berkata, 'hai orang yang membawaku berhenti sejenak, aku ingin mengucapkan kata-kata perpisahan dengan sanak saudaraku dan teman sejawatku'.

Si mayit berkata, “Wahai anakku! orang yang mati itu dilupakan oleh orang yang hidup. Aku berpesah padamu wahai anakku! Wahai saudaraku! Wahai teman-temanku! Jangan sekali-kali engkau melupakanku! Wahai anakku! Wahai saudaraku! Wahai teman-temanku! Hari ini terakhir sekali aku melihatmu! Setelah itu aku tidak akan pernah lagi aku melihatmu! Bila Allah mengizinkan kita akan berjumpa lagi di yaumil mahsyar nanti! Wahai anakku! janganlah sekali-kali engkau tertipu oleh dunia ini seperti aku ditipu oleh duniaku! Wahai anakku! Aku menyianyiakan waktuku yang diberikan Allah, saat ini baru ku tahu anakku! Bahwa dunia ini fana! Tak ada faedahnya untuk akhiratku kecuali amal shalihku!,” kutipnya.

“Oleh karena itu” lajut Tgk. Mus mengomentari isi kitab tersebut, “Janganlah sekali-kali kita melupakan ayah kita atau ibu kita yang sudah meninggal, do’akan mereka, selalulah bersedekah dengan meniatkannya kepada orang tua kita.” [yyy]