Pengurus Wilayah Punggawa Madrasah Nasional Indonesia (PW PGMNI) Provinsi Aceh sukses menyelenggarakan Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Guru Madrasah Tahun 2025 secara daring dan luring dengan model In-Service Training (IN) dan On-The-Job Training (ON). Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 7–10 Juli 2025 ini mengangkat tema "Transformasi Pembelajaran Madrasah Inklusif Melalui Pendekatan Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta."

Kegiatan IN yang berlangsung pada tanggal 7–8 Juli diikuti oleh lebih dari 900 guru madrasah dari Aceh dan berbagai provinsi lain di Indonesia. Sedangkan kegiatan ON dilaksanakan pada 9–10 Juli dalam bentuk tugas mandiri yang dirancang untuk memperdalam pemahaman dan penerapan materi yang telah diberikan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap PGMNI sebagai mitra strategis dalam mendukung visi besar Kementerian Agama.

"Ini adalah wujud nyata dari Astacita Kementerian Agama dan bentuk dukungan penuh kepada PGMNI dalam upaya meningkatkan kualitas guru madrasah," ujar H. Azhari.

Turut hadir  pada pembukaan kegiatan pelatihan ini Kepala Bagian Tata Usaha  kanwil Kemenag Aceh Bapak Ahmad Yani, S.Pd.I, Bapak Kabid Penmad Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh,bapak H. Kharul Azhar, M.Si, Kabid Pendidikan Agama Kanwil Kemenag Aceh Dr. Aida Rina Elisiva, BACC, MM. Kepala Kantor Kementerian Agama Se kab/ kota, Kasi Penmad / Kasi Pendis Se kab Kota, Ketua Tim GTK Kanwil Kemenag Aceh H. M.Shulfan, M.Pd, Ketua Umum PB. PGMNI Pusat  H. Heri Purnama, M.Pd beserta pengurus, Pokjawas Provinsi Aceh , Ketua K2RA dan K2M

Para Kepala Madrasah, Ketua  dan pengurus FPMI Prov Aceh dan Kabupaten/kota , Pengurus Organisasi Profesi Guru, Ketua PD PGMNI dan Ketua FPMI kabupaten kota se Aceh, Bunda Inklusi Provinsi Aceh Ny. Nurlaili Azhari, Bunda Inklusi Kabupaten/Kota Se Aceh dan jajarannya. Dan Pengurus Dharma Wanita Kanwil Kemenag Aceh. 

Pelatihan ditutup dengan khidmat pada 7 Juli oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Khairul Azhar, S.Ag., M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Kami berterima kasih kepada PGMNI yang telah ikut serta membantu Kementerian Agama meningkatkan mutu guru madrasah. Kami berharap ini bukan yang terakhir, mari terus berkembang bersama," katanya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional yang kompeten dan inspiratif. Di antaranya:

Supriyono, M.Pd, Ketua Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Pusat, yang menyampaikan materi tentang Madrasah Inklusif.

Dr. Anis Masykur, S.Ag., MA, Kasubdit Vokasi dan Madrasah Inklusif Kemenag RI, yang memperkuat konsep pengembangan madrasah inklusi secara nasional.

Kamarullah, M.Pd, Widyaiswara senior dari BDK Kemenag Aceh, yang menyampaikan materi tentang Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta dengan pendekatan yang interaktif dan menggugah semangat guru-guru.

Ketua Umum PW PGMNI Aceh, Ismaidar, M.Pd, juga menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.

“Terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan ini. Semoga terus menjadi langkah nyata dalam transformasi pendidikan madrasah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, M. Khanif Asmara, S.H.I, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme luar biasa peserta.

“Lebih dari 900 guru mengikuti kegiatan ini dengan semangat luar biasa. Semoga pelatihan ini menjadi bekal berharga dalam memajukan pendidikan madrasah,” tuturnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Penerbit Erlangga, FPMI Pusat, serta FPMI Provinsi Aceh, yang turut berperan dalam memperkaya konten pelatihan serta menyediakan sumber belajar bagi para peserta.

Pelatihan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kapasitas profesional guru madrasah, khususnya dalam menerapkan pembelajaran inklusif yang berlandaskan kasih sayang dan cinta kepada peserta didik, sesuai dengan semangat kurikulum berbasis nilai.[]