[Banda Aceh| Yakub/Juanda] Alhamdulillah, setelah empat hari lalu, lebaran kedua, kawan di Kanwil ikut bantu-bantu dalam open house di kediaman Kakanwil, Gampong Beurawe (29/7), sebagian kawan juga berkesempatan hadiri dan ramaikan agenda silaturrahmi bertajuk open house atau‘upacara perjamuan ala pejabat’, di ‘istana mewah’ drh Irwandi Yusuf MSc, mantan Gubernur Aceh (sebelum periode dr Zaini Abdullah–Muzakir Manaf).        

Mungkin karena ada agenda sebelumnya, open house yang dihadiri rakyat dan pejabt, baru digelar pada Sabtu (2/8) atau 6 Syawal, atau lebaran keenam. Sejak jadi Gubernur (2007-2011) dan sesudahnya hingga 1435 H, Irwandi rutin gelar acara ini. 

Kami sempat juga ikut saat digelar di Pendopo dulu, karena dekat lokasi saja, antara Punge Blang Padang dan Keraton. Saat pulang, Gubernur Irwandi menyalami  anak-anak dan ayah anak-anak, juga mamanya, jadi mantap juga.

Tamu anak-anak, tak semua dapat salam tempel, dipilih-dipilah juga. Sebagian saja yang disalamtempelkan, apalagi yang bajunya kurang bagus, termasuk yang salaman sambil berbisik, mungkin bisiknya, “Lon anggota…,” “Lon anak buah si….”, atau “Lon aneuk yatim….“ Tapi semua anak insya Allah dapat salam tempel dari Ibu Hj Misnawati MAg, tuan rumah ya. Nikmatnya jadi anak-anak ya.

Kali ini, usai menjabat, ada rakyat, yatim atau bukan, kombantan atau bukan, dan pejabat di rumah Irwandi, yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PNA itu. Tampak akrab dan penuh kekeluargaan juga, mungkin juga karena, salah satu staf Inmas Kanwil Kemena Aceh yang hadir (terutama istri Juanda SHI yang bernama Fitriani SPdI), memang pernah aktif bekerja (saat telah ada PNA) di Rumah Gubernur Aceh, yang sehari-hari ia tampil ala koboy, yang saat menjabat berpasangan dengan H Muhammad Nazar SAg (Wagub) itu.    

Saat menjabat Gubernur, Muhammad Nazar mendiami Rumah Dinas di kawasan Blang Padang, tetangga Rumah Dinas Walikota Banda Aceh dan Wisma Teuku Umar. Sedangkan H Irwandi, suami Hj Irawati A Gani (Caleg DPRA terpilih dari PNA dari Dapil I Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang pada Pemilu 9 April) itu, tetap ‘tak mau’ tinggal di Pendopo.    

Jadi, rumah pribadi, yang lokasinya dekat sekali dengan Taman Sri Ratu Safiatuddin Lambaro Skep, yang satu kilometer saja ke Kantor Gubernur itu, sekaligus dijadikan ‘Rumah Dinas’ Gubernur semasanya. Jadi, saat itu agak ketat juga, di jalan-jalan (juga depan Hotel Daka) yang bersebelahan dengn Jalan Salam itu.

Bersama ratusan warga lain, terutama terlihat ramai kader PNA (Partai Nasional Aceh), tamu ikut nikmati menu mewah yang dipersembahkan tuan rumah mantan Gubernur Aceh, di Jalan Salam Lampriet itu. Hidangan berlebih kayaknya, dan memanjang di depan rumah-rumah tetangga di kiri dan di kanan jalan.    

Dalam open house itu, bagi kita yang jarang ke ‘kawasan elit’, yang dekat Masjid Oman, dekat pula dengan RSUZA Lampriet (tempat kami sedang menanti pulang istri dari persalinan) itu, ternyata boleh juga masuk ke dalam. Aneh di dalam ya, sebagai mantan Gubernur, di dalamnya tak satu pun terpajang foto Irwandi, yang juga mantan tokoh propaganda GAM itu, yang berdasi, melainkan semua pada ‘pegang senjata’, atau semacam itu.

Mungkin ada juga di sudut lain, gambar Irwandi, Dosen FKH Unsyiah itu, yang sedang kenderai mobil gunung, sebagai hobbinya. Mungkin foto berdasi ada di album pendopo dan album Setda Aceh.    

Irwandi, yang jadi pilot itu, berkawan baik dengan Gubernur Calofornia AS, Arnold Schwazenegger (Rambo), dan saat Aceh ada aturan Jakarta, bahwa tak boleh membawa masuk mobil mewah ke Aceh (mungkin lewat Sabang), Irwandi berdalih, katanya, ini hadiah Rambo, jadi boleh. Sudah mewah mobilnya, ke mana-mana pun sering sopiri sendiri. Juga ke Samarkilang Bener Meriah yang jalan berlumpur dan titi dua pohon kelapa itu.         

“Soalnya Irwandi Yusuf memang sejak kecil bercita-cita miliki mobil pribadi dan menyopirinya. Jadi saat punya mobil mewah, masak disuruh bawa sama orang lain,” ujar Rahmat, protokoler Gubernur, saat pelatihan keprotokolan bersama Subba Inmas Kanwil Kemenag Aceh.    

Akhirnya, tamu pamit, dan mantap juga open house di rumah mantan Gubernur Aceh, yang pada Pemilu Gubernur 2011 kembali mencalonkan diri bersama dengan Bung Yan (Ir H Muhyan Yunan MEng) itu.

Namun, tapi jauh lebih nikmat open house di rumah Kakanwil kita, karena bisa juga jumpa kawan se Kanwil, bersama keluarga.

[foto: kawan-kawan dari subbag umum kanwil kemenag aceh, bersama juanda dari subbag inmas, bantu bersih-bersih saat open house di kediaman kakanwil, 29/7]