Simpang Tiga-KemenagNews (26/8/2013) Kebakaran yang terjadi kemarin (25/8) sekitar pukul 09.15 Wib menyebabkan luka yang sangat mendalam yang dialami oleh santriwati dan guru yang menjadi korban si jago merah.Selain luka, menyebabkan apa yang dimiliki oleh santriwati baru dan guru Pondok Pesantren NURIS (Nurul Islam) Belang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah habis terbakar.Dalam kejadian musibah tersebut tidak ada korban jiwa tetapi meninggalkan luka yang amat mendalam yang dialami oleh santriwati dan guru yang tinggal di dalam asrama tersebut. Pasalnya dalam beberapa menit saja bangunan yang selesai dibangun tahun 2001 berbentuk leter 'U' tersebut serta Aula pertemuan di tengah-tengahnya ludes terbakar. Sehingga tidak banyak barang-barang yang bisa di selamatkan sebagian besar dari korban hanya tinggal baju yang dipakai saja.Dalam waktu singkat masyarakat dan wali santri berdatangan untuk membantu, sampai pukul 19.00 Wib kemarin (25/8), Kampus Pondok Pesantren Nurul Islam masih di kerumuni oleh para pengunjung. Untuk menampung santri korban kebakaran telah didirikan tenda sementara di dekat lokasi kebakaran namun ada juga santri di bawa pulang oleh orang tuanya untuk sementara waktu. Namun demikian Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam Bapak Drs. Marah Timbul Harahap menghimbau kepada para wali santri, "Untuk bersabar dan tidak mengambil keputusan terlalu cepat untuk tidak memindahkan santri korban kebakaran karena ini murni musibah dan tentunya tidak kita inginkan," ungkap beliau.Berita ini telah sampai kepada Ketua Yayasan Pengembangan Sumber Daya Insani (YPSDI) Pusat yang berkantor di Jakarta namun belum ada langkah-langkah tindakan yang serius melainkan untuk mengkondisikan para korban. [Sahri Ramadhan, staf Bidang PD Pontren Kanwil, alumni workshop jurnalistik/y]