[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Kalau urusan dunia; kala kita kepanasan kita masih bisa berkipas, tak ada uang kita masih bisa ngutang. Namun kalu sudah dimasukkan ke liang lahad, tak ada yang bisa menolong kita.

Kalimat tersebut disampaikan oleh Cut Maisyarah, S.Ag. Kepala MIS Baitul Makmur Tenggulun dalam tausiyahnya pada perwiridan Ibu-ibu di Alur Mentawak, Kamis (2/4).

Dalam kesempatan tersebut Ibu Cut (demikian sapaan akrabnya) juga menyampaikan bahwa hidup di dunia ini tidaklah lama. Beliau mengibaratkan bagaikan anak sekolah yang sedang cost bila sudah selesai masanya akan kembali kekampung halaman.

“Dunia ini hanya titipan, tempat numpang, tempat kost bila sudah habis masanya kita akan kembali kehadapan Allah dengan ucapan INNAALILLAAHI WA INNAAILAIHI RAAJI’UUN.”  ujarnya.

Cut Maisyarah peraih medali EMAS di PORSENIXIII Kutacane dan Peraih Medali PERAK pada PORSENIXIV Bireun sebagai Anggota Kontingen Kankemenag Aceh Tamiang tersebut memang selalu mendapat undangan untuk menyampaikan Tausiyah baik dalam acara Perwiridan Ibu-ibu maupun dalam peringatan Hari Besar Islam terlihat sangat piawai dalam menguraikan ceramahnya.

“Sudahkah kita mempersiapkan yang terbaik untuk diri kita buat menghadap Allah SWT?” tanyanya dalam ceramah yang berdurasi 1 jam 29 menit dan 57 detik tersebut beliau mengajak para ibu anggota perwiritan Alur Mentawak untuk selalu menegakkan Shalat karena Shalat itu perintah Allah dan Shalat itu mencegah dari perbuatan Keji dan Mungkar.

Beliau juga mengajak semua hadirin untuk mengendalikan hawa nafsu, jangan malah sebaliknya dikendalikan hawa nafsu.

Selanjutnya Ibu Cut mengajak para jama’ah untuk mengikis penyakit hati karena penyakit hati akan menyebabkan ditolaknya segala ‘amal ibadah. Penyakit hati tersebut antara lain; Iri, Dengki, Sombong, Riya', Takabbur, Ingin dipuji (Bangga Diri), Ghibah,Namimah,Hasad dan lain sebagainya. “Jauhilah penyakit hati kalau ingin selamat dunia dan akhirat,” ujarnya. [yyy]