Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan jajaran lanjutkan rangkaian bakti sosial (baksos) penamaan pohon di lahan wakaf, Ahad, 29 Desember 2024. Ini juga rangkaian kegiatan HAB Kankemenag Aceh Besar.
Kelapa hibrida kembali secara simbolis ditanam dalam rangkaian Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 79 Kemenag, di Masjid Besar Tgk Chik Maharaja Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar.
Bersama Kakanwil hadir antara lain, Kakankemenag Aceh Besar H Saifuddin SE dan jajaran. Ikut juga BKM dan Imam Masjid, kawasan yang dekat dekat Kubah At-Tsunami Peukan Bada.
Aksi sosial penanaman pohon ini, lanjutan dari rangkaian pemberdayaan lahan wakaf se Aceh. Baksos di Gurah ini, lanjutan atau sambungan dengan aksi baksos dan penanaman hibrida di Masjid Lambaro Angan Kecamatan Darussalam Aceh Besar Selasa (24/12) lalu.
Kakanwil kembali mengajak masyarakat bisa menanam di lahan wakaf tanaman yang cocok di kawasan itu. Ada daerah yang cocok sawit, cengkih, pisang, mangga, jambu, kurma, dan lainnya, maka di Peukan Bada moga cocok kelapa hibrida.
“Kita sesuaikan jenis tanaman dengan kondisi daerah, sehingga hasilnya optimal. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk memberdayakan wakaf dan memberikan manfaat jangka panjang bagi umat,” kata Azhari.
"Kita di Kemenag juga galakkan wakaf produktif, dengan harapan beberapa tahun mendatang, akan ada ribuan pohon wakaf jajaran di lahan wakaf produktif," ungkapnya didampingi jajaran DWP Kemenag.
“Kegiatan ini terus kita dorong untuk memberdayakan wakaf di Aceh. Tanah wakaf yang produktif akan memberikan manfaat besar bagi umat di masa depan,” ujar Azhari.
"Mungkin ini yang bisa kita lakukan. Sedikit, tapi banyak manfaat untuk umat,” imbuhnya.
Pohon-pohon yang ditanam merupakan sumbangan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Aceh. Setiap ASN menyumbang minimal satu pohon. Azhari berharap program ini dapat berlanjut dan semakin berkembang.
Azhari juga menegaskan, bahwa setelah pohon ini ditanam, kemudian diberi pupuk, setelah itu kita selesai. Bila nanti pohon itu berbuah, hasilnya untuk wakaf itu sendiri sebagaimana mauquf 'alaihi-nya.
“Kalau 20 ribu batang pohon ditanam setiap tahun, maka dalam 5 tahun akan menjadi 100 ribu batang. Insya Allah, seluruh tanah wakaf di Aceh dapat ditanami pohon produktif,” jelasnya.
Azhari mengatakan untuk pemenuhan target 20 ribu batang, dalam rangka
ini juaga dilakukan penanaman pohon disetiap Kankemenang Kabupaten Kota. Ia juga menegaskan bahwa penanaman pohon tidak hanya dilakukan pada momen HAB, tetapi dapat dilanjutkan pada hari-hari berikutnya hingga seluruh target terpenuhi.
Pemberdayaan tanah wakaf menjadi salah satu fokus utama Kemenag Aceh. Tujuannya agar tanah-tanah wakaf yang tidak terkelola dapat menjadi produktif, menghasilkan manfaat ekonomi, dan digunakan untuk kemaslahatan umat.
Melalui program ini dengan tagline "Nazhir Keren Wakaf Beken" ini, Azhari berharap dapat menciptakan sinergi antara wakaf, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan demi kesejahteraan masyarakat Aceh.
Dalam rangkaian memperingati HAB Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melaksanakan program penanaman pohon produktif di tanah wakaf. Sebanyak 200 batang kelapa hibrida ditanam di tanah wakaf, dan bakti sosial dengan melakukan gotong royong baik di Darussalam maupun di Peukan Bada.
Ada 150 batang pohon kelapa hybrida telah ditanam di tanah wakaf Mesjid Lambaro Angan Kecamatan Darussalam dan 50 batang di Mesjid Kemukiman Ulee Susu Desa Kuta Karang Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar. Berikut puluhan pohon ditanam di Gurah.
Kakanwil juga dalam aksi sosial menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Kemenag dalam memberdayakan tanah wakaf yang selama ini terbengkalai.[]