Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun. Telah berpulang ke Rahmatullah H M Yusuf bin Pardu, Ayahanda dari Ketua Kloter 4 JCH Aceh, Drs H Jauharuddin MM di Kutacane (6/10).
Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh dan jajarannya, yang sedang menuntaskan keberangkatan Kloter 8, sebelumnya juga sampaikan rasa duka dan belasungkawa atas musibah ini. Semoga amal almarhum mendapat ridha Allah dan beliau mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Selain di Kutacane, di Makkah Arab Saudi pun doa dimunajatkan untuk almarhum oleh JCH Kloter 4 yang Kakankemenag Aeh Tenggara (Jauharuddin) menjadi TPHI.
Salah satu JCH Kloter 4, mantan wartawan Serambi, Yuswardi Mustafa, dari Makkah laporkan, jamaah haji yang tergabung dalam kloter 4 dari Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Simeulue, dan Subulussalam juga laksanakan shalat gaib dan tahlilan untuk almarhum HM Yusuf bin Pardu orang tua dari Ketua Kloter IV, Jauharuddin yang baru saja meninggal. Shalat gaib berlangsung di Maktab 58, rumah 408, Jarwal Taisir.
Sejak meninggal, siang dan malam, jama’ah ta’ziah padati rumah Kakankemanag Kabupaten Agara dalam rangka ta’jiah malam ketiga atas berpulangnya ke rahmatullah ayah beliau alm. H. M. Yusuf bin Perlu. Hampir seluruh karyawan/i kankemenag Agara termasuk di dalamnya kepala madrasah beserta sebagian dewan guru, dan kepala KUA beserta staf hadir minus kakankemenag Agara Drs.H.Jauharuddin, MM yang saat ini melaksanakan tugas sebagai TPHI Kloter IV jama’ah haji Aceh di Makkah.
Pada acara di Kutacane (8/10), pembacaan samadiah, takhtim dan tahlil dipimpin oleh Tgk.Asmanuddin Imam Masjid Baiturrahman Desa Biak Muli berjalan lancar. Sedangkan kata-kata ta’ziah disampaikan oleh Tgk.Marwan Hasrudi, S.Pd.I.
Ada beberapa hal yang dapat dipetik dari kata-kata ta’ziah yang disampaikan oleh Tgk.Marwan Hasrudin, S.Pd.I di antaranya ada beberapa pesan Nabi Muhammad SAW kepada pemuda, di antaranya pertama: jangan terlalu cinta kepada dunia, karena segala sesuatu yang ada di dunia akan kamu tinggalkan, kedua: bersyukurlah kamu karena masih diberi kesempatan untuk bertaubat, ketiga: rajin-rajinlah berdo’a, karena kita tidak mengetahui kapan do’a kita diijabah oleh Allah SWT.
Selain itu Tgk.Marwan Hasrudi, S.Pd.I menyampaikan ada 4 tipe anak yang disinggung dalam Al-Qur’an, pertama: tipe anak Qurrata a’yun yaitu anak yang mampu dunia dan mampu akhirat, kedua: jiinatul haya fiddunya yaitu anak yang hanya dapat menjadi perhiasan di dunia, ketiga: fitnah yaitu tipe anak yang kehadirannya menjadi ujian/cobaan bagi kita, dan yang keempat: aduuwun yaitu tipe anak menjadi musuh yang memperlebar hubungan kita dengan Allah SWT. (Ahmad Thahir – Kankemenag Agara)