Banda Aceh-KemenagNews (23/6/2013) Untuk mengantisipasi konflik di internal umat Islam di Aceh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, mulai 21 - 23 Juni 2013 menggelar Dialog Intern Umat Beragama Islam di Banda Aceh.Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Juniazi, M.Pd, walaupun di Aceh belum pernah terjadi konflik intern umat beragama serius, namun persoalan furu’iyah, perbedaan pandangan dalam pemahaman keagamaan masih kerap terjadi di dalam masyarakat. Begitu pula, munculnya sejumlah pemahaman yang keliru dalam beragama seperti munculnya aliran sesat dalam beberapa tahun terakhir, dalam beberapa kasus yang terjadi kerap menimbulkan anarkisme dan disharmonisasi sesama umat Islam di daerah ini. “Perbedaan-perbedaan dalam memahami cabang-cabang dalam agama, mestinya menjadikan umat Islam di Provinsi Aceh semakin dewasa dalam beragama dan semakin memperkuat diri menghadapi tantangan dari luar yang tidak kalah penting, seperti isu pendangkalan aqidah, pengaruh globalisasi, penguatan syariat Islam, pemberdayaan zakat dan ekonomi umat, politisasi agama dan sebagainya,” ujarnya. Menurut Juniazi, inilah diantara permasalahan-permasalahan yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan dialog ini. Di samping itu, tambahnya, dialog ini juga dalam rangka membangun komunikasi dalam rangka memperkuat kerukunan internal umat Islam di Provinsi Aceh, Mencegah timbulnya konflik internal di kalangan umat Islam, dan mengantisipasi isu-isu negatif yang menerpa umat Islam, khususnya di Provinsi Aceh. Dialog dengan tema “Memperkuat Kerukunan Internal Umat Beragama Islam di Aceh”, diikuti 40 orang peserta yang terdiri dari unsur pemerintah pada tingkat Provinsi Aceh, Pengurus MPU Aceh, Pimpinan Ormas Islam Aceh, Pengurus FKUB Aceh, Tokoh Agama dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh. Menghadirkan sejumlah narasumber dari ulama, akademi dan praktisi. Dialog ini dibuka Pgs. Kakanwil Kemenag Aceh H. Habib Badaruddin, S.Sosi, Jum’at (21/6) di Banda Aceh.(wen)