Idi-Kemenagnews (19/11/2013). Abu Muhammad Ali, salah seorang ulama kharismatik Aceh mengatakan Ulama adalah pewaris nabi, ulama adalah titel yang diberikan Allah bukan manusia, hal ini disampaikan beliau pada acara hari ulang tahun almarhum Tgk. Abd Wahid Ali yang ke-12 di Dayah Babul Hidayah, Seuneubok jalan, Kec. Idi Tunong, Selasa (19/11).
“Titel yang diberikan Allah berupa titel yang tidak akan hilang selama-lamanya, ilmu para ulama tidak akan hilang walaupun sudah meninggal, namun jabatan manusia sebelum habis masa jabatan sudah ada yang mengganti,” ungkap Abu Ali dalam tausiahnya.
Ulama yang kini memimpin dayah Baitul Huda di kecamatan Julok itu menambahkan sekarang ini sedang krisis ulama karena dimana-mana orang mencari ilmu dunia sehingga lupa ilmu akhirat, “Banyak yang kurang mengerti wajib,sunnah, makruh, halal dan haram,” tegasnya lagi.
Abu Ali juga berpesan kepada alumni dayah untuk menghidupkan kembali dayah yang ditinggalkan Abu Wahed.
Sekilas tentang Almarhum
Tgk Abd Wahid Ali, dilahirkan di Tringgadeng tahun 1945 dan meninggal dunia pada tahun 2001, Almarhum wafat usai menyampaikan khutbah jum’at di mesjid Babul jannah Idi Tunong. Beliau alumni dayah Darussa’adah Teupin Raya, kemudian melanjutkan pendidikan ke Labuhan haji.
Almarhum pernah menduduki jabatan sebagai Ketua MUI kecamatan Idi Rayeuk, anggota DPRK Aceh Timur, ketua Insyafuddin Aceh Timur, dan ketua Al-wasliyah Aceh Timur. Beliau juga pernah memimpin dayah Nurul Huda Pulo blang Kecamatan Darul Ihsan , Dayah Babussalam Blang Guci dan terakhir Dayah Babul Hidayah tahun 1982 hingga 2001 (sekarang dipimping oleh Tgk Sulaiman yang juga anggota DPRK Aceh Timur).
Haul Tgk Abd Wahid yang ke-12 dihadiri oleh Muspika Idi Tunong, Abu matang Peureulak, dan alumni, juga hadir mewakili Kakankemenag Akly Zikrullah, S.Ag,MH selaku Kasi Bimas Islam. [Jamal/y]