Untuk berinovasi dan membangun Kementerian Agama, serta bisa jadi teladan dan solutif, kita dituntut sering melihat dan mau meniru lembaga yang sudah maju. 

Inovasi dalam kelembagaan penting, ini antara lain tampak pada kiat kita dalam memudahkan atau mencegah kecurangan atau problematika dalam masyarakat. 

Demikian antara lain harapan Plt Inspektur Jenderal (Irjen) Kemeng Dr H Faisal Ali Hasyim MSi saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) 2026 di Lingkungan Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil) Provinsi Aceh, UPT Asrama Haji Embarkasi Aceh, Selasa malam, 25 Februari 2025.

"Kita harus sering jalan-jalan dan melihat kemajuan, penghijauan dan kerapian, misalnya halaman satu madrasah dan KUA yang bersih dan hijau," ajak Faisal Ali yang juga Staf Ahli Menteri Agama (Menag) Bidang Hukum dan HAM. 

"Masalah penghijauan ini menjadi fokus kita," imbuhnya, dalam paparan Delapan Program Kemenag. 

Acara bertema "Inovasi Pelayanan Publik di Tengah Efisiensi Anggaran Berbasis Kinerja sebagai Pondasi Pencapaian Indonesia Emas 2045" di Aula Arafah, hingga Kamis (27/2) diikuti Kabag TU Ahmad Yani SPdI, para Kabid, para Pembimas, para Kakankemenag dan jajaran, termasuk para Kasubbag TU. 

Hadir juga Ketua DWP Kanwil Nurlaili dan jajaran, serta DWP Kankemenag. 

Plt Itjen Kemenag sampaikan, bahwa sebenarnya acara ini di bukan di tengah "efesiensi" anggaran, tapi di tengah "restrukturisasi". 

"Saya berharap rakor RKA-SK ini memberikan makna bukan hanya ajang kumpul-kumpul, tapi hasilkan rencana dan program penganggaran," ajaknya. 

Irjen Kemenag mengutip pernyataan Menag, bahwa keberhasilan Kemenag ialah saat umat jalankan ajarannya. 

Jika umat Islam, tak shalat misalnya, berarti misi Kemenag di sana belum berhasil. 

"Kita dituntut bekerja dengan berdampak, berimpati pada problem, yang ada masalah," katanya. 

Irjen Kemenag juga paparkan hal madrasah, haji, halal, digitalisasi, birokrasi, bimwin, dan efesiensi. 

Dalam sambutan zoom, Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Azhari MSi yang sedang dalam acara dengan Forum Kakanwil dan Sekjen Kemenag sampaikan, kita punya komitmen untuk hindari penyimpanan dan dalam penyusunan anggarn tetap mengikuti program pemerintah sekarang. 

Kakanwil harapkan kita Kemenag bisa menjadi figur menjadi solusi dalam memecahkan masalah umat. 

Ke depan, ajaknya, kita harus fokus pada penyelesaian hal-hal yang solutif, di tengah efesiensi anggaran. 

"Kita paham pada problem dan fokus pada solusi. Masing-masing kita fokus pada penyelesaian," ajaknya.

Sementara dalam laporannya, Ketua Panitia Ahmad Yani SPdI sampaikan di antara tujuan Rakor RKA-SK 2026 ialah merekapitulasi problematika, lanjut penyusunan anggaran sesuai Perkin, serta singkronisasi penganggaran. 

Kabag TU jelaskan, peserta aktif yang hadir 90, dan ada peninjau sehingga total sekitar 200 peserta. 

Bersama Plt Irjen Kemenag, Kabag TU, Kabid, Pembimas, Kakankemenag, hadir juga Kepala MAN, Kasi, Kasi Penmad, dan Perencana se Aceh. 

Ikut mengisi materi selama rakor, selain Plt Irjen, Komisi VIII, dan juga para Karo Sekjen. Acara juga diiringi sharing dan diskusi. 

Acara diawali dengan tarian Ratoh Jaroe dari Ceudah Bahana MTsN Model.[]