Takengon-KemenagNews (4/7/2013) Sehubungan dengan adanya musibah akibat gempa 6,2 SR yang melanda kawasan Aceh Tengah dan Benar Meriah (Selasa 2 Juli, pukul 14.40 WIB) dan gempa susulan, rencana kegiatan Musabaqah Fahmiddin atau Cerdas Cermat Keagamaan majelis taklim FUSPITA se Aceh Tengah, ditunda. Hasanah Daud, SH, selaku Sekretaris MP Fuspita memberitahukan via SMS, bahwa rencana Fahmiddin hari Kamis 4 Juli (hari ini) ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.Sebagaimana diinformasikan, bahwa dampak gempa yang terjadi telah membuat beberapa sarana dan prasarana di Aceh Tengah Bener Meriah rusak. Termasuk rumah-rumah karyawan kemenag Aceh Tengah. Bahkan ada anggota keluarganya yg meninggal dunia.Sejak kabar duka mengalir dari Gayo, berbagai pihak terus galang bantuan dan dana. Jajaran Kanwil juga berpartisipasi untuk amal ikhlas itu, sejak pafgi Rabu (3/7). Simpati dan aksi penggalangan dana terus ada di Jakarta, Medan, Bali, dan seterusnya.Instruksi dan Duka dari Jokowi dan Kotak Amal dari Meulaboh Bahkan Joko Widodo (yang disapa Jokowi, Gubernur DKI yang berpasangan dengan Ahok, sapaan untuk Basuki T. Purnama) yang lama menetap di Bener Meriah esoknya gempa (3/7), saat Kongres PGRI di Istora Senayan, langsung menjajikan bantuan, dan instruksi penggagalangan dana. Gubernur DKI Joko Widodo mengucapkan turut berdukacita kepada warga Aceh atas gempa yang melanda Aceh. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan turut memberikan bantuan bagi para korban bencana."Pagi tadi saya sudah koordinasi, mungkin siang ini keputusannya," ujar Jokowi seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kongres PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).Untuk pantai barat-selatan, elemen masyarakat dan mahasiswa juga ikut serta aksi kemanusiaan ini. Di depan Gedung DPRK Aceh Barat, Simpang Jlan Nasional, sejumlah donatur terlihat membantu, meskipun di bawah rintik hujan, hujan sejak malam tadi. Peserta Kongres PGRI Pulang ke Bener dan Aceh Tengah Enam guru asal Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, yang tengah mengikuti Kongres XXI Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta terpaksa tidak bisa menyelesaikan acara. Mereka pulang sejak Rabu (3/7), pascagempa di Aceh Tengah."Kita sudah sampaikan ke PGRI Pusat supaya guru dari Bener Meriah dipulangkan duluan. Ada enam orang. Setelah pembukaan (Kongres) oleh Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono), enam orang itu pulang untuk menjumpai keluarganya," kata Ketua PGRI Aceh Ramli Rasyid di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/7).Ramli usai gempa, belum tahu bagaimana kondisi persis sekolah di Aceh Tengah pascagempa lantaran komunikasi dan listrik di sana terputus. Berita yang dia terima juga masih simpang siur.Hanya saja, kemarin, ia memastikan ada satu kepala sekolah bernama Zainuddin tewas tertimpa reruntuhan rumah. Saat gempa, Zainuddin sakit. Selain itu, lanjutnya, satu rumah kepala sekolah bernama Sukardi rusak. [mahbub--penyuluh jagong jeget aceh tengah/ yakub--staf subbag informasi dan humas yang sedang memonitoring un paket a, b, c di meulaboh dan tapaktuan/medan.tribunnews.com/kompas.com]