Kutacane-KemenagNews (28/11/2012) Setelah sempat menunggu lama, nyaris belum ada kepastian, 62 jamaah haji Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 13 Debarkasi Banda Aceh telah tiba dengan selamat ditanah air Selasa (27/11) dini hari melalui Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara.Kakanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, MPd disela-sela melakukan peninjauan pemondokan kontingen Porseni di Kutacane Selasa (27/11) kepada wartawan menjelaskan, sebanyak 62 jamaah haji Aceh tersebut merupakan sisa kloter Debarkasi Banda Aceh.Menurutnya, seperti sewaktu berangkat tamu Allah 62 jamaah dengan rincian 57 jamaah asal Kota Banda Aceh dan lima jamaah asal Aceh Besar pulang ke tanah air dengan mengunakan pesawat Garuda Indonesia bergabung dengan jamaah dari Sumatera Utara dan Palembang, Sumatera Selatan.“62 jamaah haji Aceh yang masuk dalam kloter 19 Debarkasi Medan tiba di tanah air secara utuh dan kondisi semuanya dari sejak berangkat hingga pulang kembali ke tanah air dalam keadaan sehat-walafiat," katanya.Ibnu Sa’dan yang juga koordinator Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (P2IH) Aceh menyebutkan, jamaah haji yang disebut kloter pelangi karena gabungan dari Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan mereka mengaku sangat bahagia karena masuk dalam gelombang kedua.“Sekedar untuk diketahui kalau gelombang pertama rutenya dari tanah air ke Jeddah dan ke Madinah tapi kalau kloter kedua rutenya dari tanah air ke Jeddah dan langsung ke Mekkah sehingga waktu yang kosong juga dapat dimanfaatkan untuk umrah,” jelas Ibnu Sa’dan.Ia juga mengemukakan, setibanya di Bandara Polonia Medan tamu Allah dari Aceh tersebut langsung di bawa ke Asrama Haji Pangkalan Mansyur Medan untuk istirahat sejenak sambil menunggu pemulangan ke Banda Aceh.“Selanjutnya sekitar pukul 10.30 WIB dari 62 jamaah 59 jamaah diantaranya dengan pesawat regular Garuda Indonesia diterbangkan ke Banda Aceh melalui Bandara Sultan Iskandarmuda, Blang Bintang, Aceh Besar,” ujarnya."Sedangkan tiga jamaah harus rela bertahan di Medan karena seorang diantaranya menderita sakit dan dua jamaah lainnya sebagai pendamping yang sakit,” pungkas Pak Ibnu.(Syahril Ahmad/yyy)