Aceh Besar (Humas)-- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg dan jajaran tunaikan takziah dan doa bersama, ke kediaman jajaran yang ahlul baitnya baru-baru ini berpulang ke Rahmatullah.

Takziah yang juga diikuti jajaran Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil, siang Selasa, 18 Januari 2022, ditunaikan ke rumah duka H Nashrullah M Radhi MA, atas berpulangnya ke Rahmatullah almarhumah Ibundanya Hj Ainul Mardhiah binti Tgk Muhammad Isa, pekan lalu di RS Fakinah Banda Aceh.

Kakanwil sampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang baru saja menimpa Abi Nashrullah, Kasi Penyelenggara Zawa Bidang Penaiszawa.

"Semoga amal almarhumah diterima dan diridhai Allah, serta diampuni segala kekhilafan. Dan mudah-mudahan almarhumah dimasukkan ke Jannah Nya," doanya di kediaman kawasan Blang Preh, Kec Simpang Tiga, dekat Sibreh Aceh Besar.

"Moga anaknya dapat mengikuti jejak baik almarhumah," lanjutnya, sebagaimana isi taushiah Ustadz H Azhar MA, yang beberapa hari lalu juga sampaikan taushiah kebangsaan dalam zikir dan doa bersama Itjen.

Di depan para Kabid, jajaran, dan ahlul bait  doa dipandu Ustadz Drs H Mukzi dan taushiah dilanjutkan Ustadz Azhar, sebelum kata sambutan dari ahlul bait.

Dalam taushiahnya, Azhar di antaranya sampaikan bahwa kita wajib bekali diri masing-masing untuk hari esok, akhirat.

"Hidup di dunia, kita ramai-ramai, tapi di sana kita sendiri-sendiri," ucapnya.

"Kita sedang antri menuju Zat yang Maha Sempurna," imbuhnya.

Di sana kita semua ingin Allah masukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Di sana penghuninya terjaga lisan, dan perbuatan, sebab semua asyik dengan menikmati lezatnya surgawi.

"Tidak sekalipun orang berkata dusta dan sia-sia, di sana," gambarnya.

"Semua sibuk menikmati kenikmatan yang abadi," sambungnya.

Bahwa jannah Allah itu tempat mulia, dimasuki oleh hamba yang mulia.

"Syarat utama masuk jannah, antara lain tak banyak bicara," ungkapnya.

Jadi, sambung Azhar, kita bicara saat harus berbicara, dan diam saat seharusnya diam. Jangan dibalik.

"Kelak kita akan ditanyai apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan. Bukan yang orang lain ucapkan, bukan apa yang orang lain lakukan," kisahnya.

"Bekal akhirat, di dunia, tak mungkin dilakukan oleh orang lain, melainkan oleh diri kita," pungkasnya, dengan mengutip ayat dan hadits, muatan detil nikmat dalam surga.[yyy]