[Peureulak | Syarifuddin]   Micro Teacing merupakan bagian paling seru pada Bimtek Kurikulum 2013 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang dilaksanakan Kemenag Aceh Timur selama dua hari (17-18/6) di Aula MAN Peureulak. Seorang peserta diminta tampil ke depan mempraktikkan kegiatan belajar mengajar layaknya berada di depan kelas, sementara peserta lainnya memposisikan diri sebagai murid.

Untuk bisa tampil, pada hari pertaman peserta telah dibekali dengan teori, dasar hukum, dan materi Kurikulum 2013. Pada hari kedua pemateri Idris Ritonga melatih peserta bagaimana membuat RPP.  Peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar terdiri atas kelompok kepala madrasah, kelompok guru kelas 1, dan kelompok guru kelas 4.

Masing-masing kelompok dipecah lagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdari dari 4 sampai 5 orang. Hasil diskusi kelompok kecil itulah yang kemudian dipraktikkan di depan peserta lainnya sebagai Micro Teaching.

Salah seorang peserta yang mendapat kesempatan Micro Teaching, Budi Milyana mengaku sangat senang memperoleh kesempatan tersebut. “Saya bahagia sekali bisa mempraktikkan ilmu baru di hadapan pemateri dan rekan-rekan peserta, sehingga kekurangan saya bisa mereka koreksi ketika itu juga,” imbuhnya.

Meskipun begitu, guru kelas 1 pada MIN Peureulak itu mengaku belum puas dengan apa yang telah diperolehnya melalui Bimtek ini. “Saya kira bimtek selama dua hari ini belumlah cukup. Lima atau enam hari baru sempurna,” imbuhnya seolah memohon entah kepada siapa. Adakah yang mendengar permohonanmu, Mulyana? [yyy]