Kewirausahaan merupakan konsep penting yang perlu ditanamkan sejak dini. Hal inilah yang menjadi fokus Program Kerja Kewirausahaan di MIN 10 Aceh Selatan. Implementasi kewirausahaan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah ini menjadi langkah progresif untuk menumbuhkan semangat berwirausaha, kreativitas, serta kepercayaan diri anak-anak sejak usia dini.
Sejak akhir tahun 2024, siswa bersama guru MIN 10 Aceh Selatan berhasil mengembangkan sabun cuci piring berbahan dasar jeruk limau, sebuah produk ramah lingkungan yang diinisiasi oleh guru pembimbing Rosmiati, S.Pd.I.
Program ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan praktis sekaligus memberikan pengalaman langsung dalam mengolah bahan alami menjadi produk bernilai tinggi. Pemanfaatan jeruk limau dipilih karena mudah diperoleh di lingkungan sekitar, efektif membersihkan lemak, serta memberikan aroma segar alami.
Saat ditemui Tim Humas Kemenag Aceh Selatan, pada Rabu (24/9), Rosmiati yang didampingi Kepala MIN 10 Aceh Selatan, Safrina Darajat, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas praktik membuat produk, tetapi juga melatih kreativitas, kerja sama, serta kemampuan siswa melihat peluang usaha.
“Kami ingin anak-anak terbiasa berpikir inovatif, memanfaatkan potensi lokal, sekaligus belajar berwirausaha. Produk sederhana seperti sabun cuci piring ini dapat menjadi inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan usaha kecil di masa depan,” ungkap Rosmiati.
Proses pembuatan sabun dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari pemilihan bahan, pencampuran, pengemasan, hingga praktik pemasaran sederhana. Produk sabun cuci piring jeruk limau ini sudah mendapat apresiasi dari orang tua murid dan masyarakat sekitar, bahkan mulai dipasarkan melalui kantin madrasah serta warung di lingkungan sekitar.
Menariknya, kemasan sabun menggunakan botol bekas yang dikumpulkan siswa. Hal ini sekaligus menjadi langkah edukatif dalam mengurangi sampah plastik di madrasah maupun di rumah siswa.
Melalui program ini, MIN 10 Aceh Selatan menegaskan komitmennya untuk membekali peserta didik tidak hanya dengan ilmu agama dan akademik, tetapi juga keterampilan hidup yang bermanfaat dan aplikatif.
Tak berhenti di sana, tim wirausaha MIN 10 Aceh Selatan juga terus berinovasi. Pada bulan September 2025, mereka meluncurkan produk baru berupa pelicin pakaian, yang saat ini masih dalam tahap uji coba sebelum dipasarkan lebih luas.