[Banda Aceh | Muhammad Yakub Yahya] Kajian Jumatan akhir 1435 H (29 Dzulhijjah), beda dengan sebelumnya. Dakwah Umum 24 Okt, yang digelar oleh ‘tetangga’ Kanwil, Pemkot Banda Aceh, dan sambutan ‘selamat datang’ disampaikan Walikota sendiri itu, dihadirili unsur TNI/Polri.
Selain PNS Pemkot, siswa, guru, dan warga, pengajian bulanan ini dihadiri jajaran Kanwil Kemenag. “Semua kita da’i, dengan latar belakang dan profesi sekarang, seperti Jenderal Arief Rahman…,” jelas Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, Walikota.
Dalam kajian ini jenderal yang juga kiai, didatangkan dari Jakarta, maka kehadiran TNI pun beralasan. Dalam paparannya, jenderal bintang dua ini kupas makna dan kiat agar jujur. “Jangan merokok…!” juga ajaknnya, apalagi pendengar sebagiannya siswa.
Kepala Dinasa Syariat Islam Banda Aceh H Mairul Hazami SE MSi, sampaikan kajian Jumat (24 Okt), sebelum 1 Muharram (Sabtu, 25 Okt) itu, sengaja diisi oleh Mayjen TNI DR H Areif Rahman MD.
Selain diundang 80 persen PNS per SKPK, juga diwajibkan bagi sebagian siswa sekolah, dan warga. Teratak dipasang dua hari jelang kajian. Dan semaraknya memang mengundang kita yang bekerja di seputaran Jalan Balai Kota (nama dulu). Bagi saudara (Ibu/Bapak) yang di lokasi lain, bisa ikuti melalui RRI Banda Aceh.
Kajian diisi oleh penceramah lokal dan nasional, ada juga akademisi UIN Ar-Raniry, seperti DR Muhammad Yasir Yusuf yang kini masih di Madinah (TPHI).
Beberapa bulan lalu, kajian juga pernah diisi oleh penceramah asal Meureudu (dulu Pidie), Tgk H Faisal Hasan Sufi yang lama di Arab dan telah melalangbuana ke mana-mana itu, mengupas soal “keislaman” dan “keselamatan”.
Pernah juga tahun ini, tampil Ustadz H Bachtiar Nasir, Lc, motivator dan penggagas gerakan tadabbur Alquran, yang juga juri dai cilik/tahfizh cilik di RCTI.