Takengon-KemenagNews (10/7/2013) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah (Drs. M. Syahri), kembali menyalurkan bantuan untuk korban bencana gempa (Ahad, 7/7). Penyaluran bantuan ini difokuskan pada tiga Kampung di Kecamatan Kute Panang, yakni Kampung Balik, Segene Balik dan Empu Balik. Adapun jenis bantuan yang diberikan antara lain: pakain layak pakai, mie instans, telor, dan aqua. Bantuan langsung diserahkan ke posko bencana yang diterima oleh ketua posko Empu Balik, Akat. “Bantuan ini merupakan sumbangan dari saudara-saudara kita yang berasal dari luar Kabupaten Aceh Tengah untuk diserahkan kepada para korban bencana gempa bumi,” ujar M. SyahriBeliau menambahkan, mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa gempa bumi dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Siapapun tidak tahu kapan datangnya bencana, hanya Allah Swt yang mengetahuinya. Kita hanya dapat berdo’a semoga bencana yang kita rasakan hari ini tidak akan terulang lagi, amin Ya Rabbal’alamin. Setelah kita lihat bersama keadaan dan kondisi masyarakat pasca gempa bumi melanda Aceh Tengah dan Bener Meriah beberapa hari yang lalu. Keberadaan warga ditempat pengungsian sangat memprihatinkan, lebih-lebih banyak anak-anak balita yang membutuhkan makanan seperti susu bayi, selimut, kesehatan, peralatan sekolah dll. Ya Allah,, mudah-mudahan masih banyak saudara kami yang bermurah hati untuk membantu korban gempa di Aceh Tengah, amin. Begitu dahsyatnya gempa yang terjadi di Aceh Tengah meluluh lantakan seluruh bangunan, baik itu bangunan permanen maupun semi permanen, seperti salah satu bangunan masjid di Kampung Empu Balik yang roboh tidak dapat digunakan lagi sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Setelah dua hari pasca gempa bumi warga Kampung Empu Balik Kecamatan Kute Panang langsung bergerak dengan cepat untuk mendirikan masjid ‘darurat’ di halaman rumah warga. Mengingat hari Jum’at dan shalat lima waktu serta shalat tarawih pada bulan ramadhan nanti. “Masjid kami sudah runtuh tidak bisa dipakai lagi pak,” ujar Akat (Humas KanKemenag Aceh Tengah/y)