Banda Aceh-KemenagNews (29/3/2013) Perubahan Kurikulum 2013 sudah mulai disosialisasikan di sekolah-sekolah bahkan di Aceh, bahkan sudah mencapai 50% dari sejumlah (23) Kabupaten/ Kota di Aceh. Bagaimana kesiapan dunia pendidikan Aceh menyongsong Kurikulum 2013?“Kita sudah sosialisasikan kepada 10 Kabupaten/ Kota, yaitu : Banda Aceh, Aceh Besar, Bireuen, Aceh Tengah, Aceh Utara, Pidie, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Langsa, Bener Meriah, Singkil, dan Subulussalam. Dan sejauh ini kami menilai Aceh sangat siap menerima kurikulum baru tersebut. Majelis Pendidikan Aceh, dalam hal ini sudah melakukan 3 kali workshop untuk mengkaji Kurikulum 2013 dalam kerangka kurikulum Aceh untuk SD, Kurikulum 2013 dalam kerangka kurikulum Aceh untuk SMP/MTsN, dan Kurikulum 2013 dalam kerangka kurikulum Aceh untuk Sekolah Menengah Atas,” jawab Prof. Dr. Warul Walidin Ak, MA, Ketua MPD Aceh.Lanjut Prof. Warul, Rektor Abululyatama (Unaya) itu lagi, “Akses penyesuaian dengan karakteristik Aceh merupakan sebuah kebutuhan untuk kita selaraskan, apalagi kita memang punya payung hukum UU No.44/1999, dan UU No.11/2006, oleh karenanya Aceh yang kental dengan nilai-nilai dan budaya islami yang kita tahu memiliki karakter yang kuat dalam mendidik moral dan sikap generasi Aceh sangat dimungkinkan menjadi kekhasan sendiri bagi dunia pendidikan Aceh nantinya.”“Nantinya akan ada pendampingan tekhnik mengajar oleh pengawas, kepala sekolah, dan tutor inti. Jadi bukan berarti guru diajari mulai dari nol, akan tetapi hanya pendampingan yang dilakukan oleh orang-orang yang berkompeten,” lanjut Guru Besar Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry.Dosen PPs IAIN Ar-Raniry Banda Aceh ini menutup bahwa, “Luar biasa implikasinya terhadap anak-anak kita, terlebih lagi Aceh memiliki kekhususan sendiri karena kita ada UUPA Tahun 2006. Nantinya pendidikan agama akan ditambah dari 2 jam dalam seminggu menjadi 4 jam. Dan yang paling penting, kurikulum 2013 ini merupakan berbasis pendidikan karakter, yang sering kita dengarkan selama ini,” [darlis aziz/gema/yakub]