[Idi | Jamaluddin] Daripada merokok bagus nanam kedelai. Rokok dapat menghabiskan uang, sementara nanam kedelai menghasilkan uang. Demikian sentilan Gubernur Aceh, dr. H. Zaini Abdullah yang diselipkan dalam pidato sambutannya pada Upacara Panen Kedelai di Dusun Tanjung Tani Gampong Paya Palas Kecamatan Ranto Peureulak, Minggu (13/7).

“Maaf, saya kampanye sedikit. Demi kesehatan dan kemaslahatan kita semua” imbuhnya yang disambut dengan senyum-senyum oleh para hadirin yang terdiri dari pejabat provinsi Aceh, pejabat kabupaten Aceh Timur, pejabat Kecamatan Ranto Peureulak serta tamu undangan lainnya.

Kepala MIN Peureulak, H. Syarifuddin, S.Pd.I, yang hadir mewakili Kepala Kantor Kemenag Aceh Timur sangat setuju dengan kampanye anti rokok. “Saya sangat setuju dengan Pak Gubernur. Sebaiknya kita menjauhi rokok sebab selain makruh, ada juga ulama yang berpendapat merokok itu haram” imbuhnya.

Menurut Syarifuddin, Gubernur Aceh yang akrab disapa Doto Zaini memang selalu berkampanye anti rokok pada setiap kesempatan sejak ia dilantik sebagai gubernur Aceh. “Setelah dilantik, Doto Zaini langsung melakukan gebrakan terkait masalah rokok yaitu dengan mengeluarkan larangan merokok di lingkungan kantor gubernur. Larangan ini kemudian berkembang menjadi Instruksi Gubernur Aceh tentang larangan merokok No. 338/1818, di mana seluruh instansi pemerintah diwajibkan terbebas dari asap rokok”, imbuh pria yang sudah berhenti merokok sejak 1986.

Safrizal, S.Pd.I, Kepala MIN Tanjung Tani yang turut menghadiri acara tersebut juga memberikan tanggapan yang senada dengan Syarifuddin. “Meskipun saya perokok, namun saya berterima kasih bila ada orang yang masih mau mengingatkan tentang bahaya rokok. Saya memang sedang berusaha menguranginya secara pelan-pelan” akunya kepada Fauzul Kabir, S.T, staff Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Timur yang kebetulan duduk di sampingnya. [y]