[Peureulak-Jamaluddin] Sumbangan masyarakat melalui kotak amal maupun celengan dan sumbangan yang dikutib di jalan merupakan salah satu sumber kekayaan masjid, lebih dari itu, kekayaan masjid juga dapat diperoleh dari sumber lain seperti koperasi, pemberdayaaan tanah wakaf, dan usaha lainnya.

Hal ini disampaikan Faisal Yahya, S.Ag mewakili tim penilai masjid percontohan ketika berkunjung ke Mesjid Baitul Mukmin Alue Lhok Aceh Timur, Selasa (15/4). “Tanah wakaf yang diberdayakan dengan baik akan menghasilkan dan menambah kekayaan masjid,” ujar staf Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh yang gemar menghafal Al-quran itu.

Ketua pengurus masjid Sayed Ardhon mengaku untuk menambah pendapatan mesjid, selain tanah wakaf yang digunakan untuk menanam padi, pihaknya juga mempunyai usaha yaitu 2 buah warung yang berada di depan dan samping masjid. Wawancara yang dilakukan usai shalat dhuhur tersebut seputar kelengkapan administrasi termasuk kegiatan remaja masjid.

“Pengajian dilakukan setiap malam usai magrib, khusus malam jum’at gurunya kami datangkan dari luar, remaja masjid kami aktif di berbagai kegiatan, seperti perlombaan, santunan anak yatim dan kegiatan hari besar islam,” ujar Saed Ardhon dihadapan tim kanwil, Kakankemenag, kepala dan mantan kepala KUA Peureulak Timur dan Muspika.

Penilaian masjid percontohan juga dipertanyakan seputar jadwal imam, muazzin, khatib, termasuk tema khutbah jum’at, juga ditanya tata persuratan/arsip, keuangan masjid, majelis taklim, buletin dakwah, ruang pertemuan, dokumentasi kegiatan hingga tempat penyimpanan alas kaki jama’ah.

“Mudah-mudahan masjid ini dapat meraih prestasi terbaik sebagai mesjid pecontohan tingkat provinsi bahkan nasional,” harap Kakankemenag Drs. H. Faisal Hasan yang diamini Kepala KUA Peureulak Timur Azwar Alsa, S.Ag.[x]