Banda Aceh (Humas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg bersilaturrahmi dengan Tgk H Abdullah Ibrahim (Abu Tanjong Bungong) di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Senin 13 Juni 2022.
Silaturahmi ini bertepatan dengan minus 1 hari jelang keberangkatan jamaah haji Aceh ke Arab Saudi.
Iqbal berharap doa dari Abu Tanjong Bungong, semoga perjalanan haji tahun ini berjalan dengan sukses.
"Mohon doa dari Abu untuk para jamaah dan kami panitia dalam melayani tamu Allah, ini pertama kali pemberangkatan jamaah pasca ditunda 2 tahun karena pandemi," kata Iqbal.
Abu Tanjong Bungong mengamini harapan dari Kakanwil Kemenag Aceh, dan merasa bahagia atas sambutan dari jajaran Kemenag Aceh.
Abu Tanjong Bungong lahir pada 7 Muharram 1359 H, atau akhir tahun 1940 M, di Desa Tanjong Bungong, Ulee Gle, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya (sebelumnya Kabupaten Pidie). Beliau merupakan putra Tgk. H. Ibrahim bin Muhammad. Orang tuanya berasal dari Panteue Brueh, Tanah Luas Aceh Utara, yang kemudian kawin ke Ulee Gle dan mendirikan Dayah dan pimpinan Dayah Tanjong Bungong di Ulee Gle Kecamatan Bandar Dua.
Abu Tanjong Bungong mendalami ilmu falak atau astronomi ini pada Tgk. Muhammad Isa Peureupok Samtalira Aron Aceh Utara, yang merupakan seorang ulama terkenal dalam ilmu falak. Kemudian pendalaman ilmu falak ini dilanjutkan Tgk. Abdullah pada Drs. Tgk. Ali Muda (dosen Universitas Islam Sumatera Utara) di Medan.
Diantara karyanya, pertama, Matjin Manyid, berisikan pegangan untuk masyarakat mengenai penyelesaian fardu kifayah. Kedua, Fadrul Hujja, berisikan masalah-masalah menyangkut pelaksanaan ibadah haji dan petunjuk praktis manasik haji. Ketiga, Makalah “Ketentuan Awal Ramadhan, Syawal dan Idul Adha”. Makalah ini bersama tulisan-tulisan dari ulama lain pernah diterbitkan sebagai buku yang berjudul "Kajian Tinggi Keislaman Aspirasi Pemikiran Ulama Aceh" pada tahun 2008. Keempat, Peran Ilmu Falaq Dengan Ibadah, berisikan gambaran ilmu falak untuk masyarakat umum dan beberapa karangan lainnya.[]