[Takengon | Darmawan] Kegiatan Orientasi Tokoh agama dan masyarakat Katolik adalah Implementasi dari program pembinaan keagamaan di lingkungan Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah melalui penyelenggara Katolik. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 2 s/d 4 Mei 2014 di Hotel Mahara Takengon, Jum’at (2/5/14).

Kegiatan ini di ikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari tokoh agama Katolik 10 orang dan umat Katolik 20 orang. Hadir dalam acara ini, pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil kemenag prov. Aceh, Baron Ferryson Pandiangan, S.Ag, M.Th, Kasubbag TU kemenag Aceh Tengah, Saidi. B, S.Ag. MA, para Kasi dan Penyelenggara dilingkungan Kankemenag Kabupaten Aceh Tengah.

Tema dari kegiatan ini adalah “Melalui Orientasi Tokoh Agama dan Masyarakat Katolik kita tingkatkan peran serta untuk mewujudkan Nilai-nilai agama dalam berbangsa dan bernegara”. 

Mian menambahkan, maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menegaskan keberadaan masyarakat Katolik sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat bangsa yang ikut bertanggungjawab menemukan solusi atas kondisi bangsa saat ini yang masih jauh dari harapan bersama. Untuk menemukan potensi masyarakat Katolik yang dapat dan perlu dikembangkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat Katolik. Merumuskan langkah-langkah dan strategis dalam rangka peningkatan peranan masyarakat Katolik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.imbuhnya.

Kakankemenag Aceh Tengah, Drs. H. Hamdan, MA dalam arahannya menyampaikan bahwa  kegiatan hari sebagai salah satu langkah, upaya untuk mewujudkan kualitas kehidupan umat beragama khususnya pemahaman terhadap ajaran beragama. Upaya ini mendukung lima program pokok, visi dan misi kementerian agama. Kelima program pokok itu adalah meningkatkan kualitas kehidupan beragama, meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, kualitas pendidikan agama, keagamaan dan perguruan tinggi, penyelenggaraan ibadah serta meningkatkan penciptaan tatakelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Ujarnya.

Upaya-upaya peningkatkan kualitas kehidupan beragama, tanpa harus dikoordinir oleh pihak manapun, kita sebagai umat beragama sudah harus dan merupakan suatu kewajiban untuk meyakini, mengamalkan dan memahami ajaran yang hari ini kita yakini sebagai suatu bentuk bentuk pengabdian kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu kemenag menempatkan itu sebagai salah satu misi kementerian agama yakni, meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Imbuhnya.

Kita hidup secara damai, secara berdampingang, posisi itu perlu dipertahankan karena agama yang kita yakini tidak ada sedikitpun upaya untuk membenci, menodai agama-agama yang lain. ingatnya “Hidup damai, semua kita mampu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari, wujud pertamanya adalah kita bisa hidup damai. Hidup damai dalam mencari kualitas pendidikan, ada satu lembaga pendidikan yang di kelola oleh masyarakat Katolik selebihnya dikelola oleh Yayasan dan masyarakat muslim.”imbuhnya.

Perhatian pemerintah terhadap lembaga terus menerus seiap tahun menempatkan suatu perhatian yang cukup besar, setiap tahun terus meningkat. Mudah-mudahan lembaga pendidikan ini bisa di kelola dengan baik karena mendidik masyarakat, bukan saja masyarakat Katolik tapi juga masyarakat muslim.pungkasnya.

Dalam melakukan kegiatan baik mengelola pendidikan atau menjalankan kehidupan keagamaan, Kita dituntut untuk memenuhi    prosedur tertentu dalam bingkai bermasyarakat, menjalankan pendidikan dilembaga ini. kita punya kurikulum, aturan tertentu dalam menjalankan suatu kegiatan. Tutup beliau. [y]