Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Ahmad Yani SPdI resmi membuka Kegiatan Pengembangan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Zona Utara di Hotel Diana, Kota Lhokseumawe, Senin malam, 13 Oktober 2025.

Acara untuk Guru PAI berlangsung untuk tiga hari, hingga Rabu (15 Oktober).

Bersama Kabag TU, ikut sampaikan sambutan pembukaan, Kabid PAI Dr Hj Aida Rina Elisiva BAcc MM dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe Supriariadi SPd MPd. 

Dalam sambutan acara yang diikuti juga antara lain Kasi Pendis/Pakis/PAI Kankemenag Lhokseumawe, Bireuen, Pijay, Kabag TU harapkan giat ini menjadi perekat dalam memajukan agama dan pendidikan agama secara bersama. 

Kabag TU Ahmad Yani ulangi, bahwa tidak ada perbedaan sedikit pun perhatian kita bagi guru umum yang dengan guru PAI, di sekolah. Maka layani guru PAI, sama dengan guru umum. 

Pada guru PAI, Ahmad Yani ajak pembelajaran yang menyenangkan. Maka ada pembelajaran berbasis cinta. Kurikulum Berbasis Cinta ini juga Asta Protas Kemenag. 

Sementara dalam laporan yang bertema "Bersama Meningkatkan Kompetensi, Menggerakkan Inovasi, Mewujudkan PAI Berkualitas" Kabid PAI Dr Hj Aida Rina Elisiva BAcc MM laporkan bahwa tujuan acara antara lain untuk menyahuti tuntunan akan perubahan paradigma pendidikan dari yang berfokus pada pengetahuan menjadi berfokus pada keterampilan dan karakter memelukan guru yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif. 

"Masyarakat membutuhkan guru yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual. Oleh karena itu guru PAI perlu mengembangkan kompetensi dan kemampua untuk mengembangka pembelajaran yang efektif," katanya dalam giat pembukaan yang dihadiri para Kakankemenag atau yang mewakili, serta para Katim di Bidang PAI. 

“Guru PAI harus mampu menjadi pionir dalam menanamkan nilai-nilai keislaman melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Tantangan pendidikan di era digital tidak boleh membuat kita tertinggal, justru harus menjadi peluang untuk menghadirkan pembelajaran agama yang lebih relevan dan bermakna bagi peserta didik,” ujar Aida Rina. 

Para peserta mendapatkan materi tentang pengembangan profesionalisme guru, peran GPAI dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik, perencanaan pembelajaran mendalam, inovasi model pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, serta  pemanfaatan media digital seperti Canva, AI, dan aplikasi edukasi lainnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan guru PAI dapat lebih siap menghadapi dinamika pendidikan, sekaligus menjadi teladan dalam membangun generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Visitasi Kabid PAI ke SMA 2

Pagi Selasa (14 Oktober), Kabid PAI Aida Rina Elisiva dan tim juga adakan visitasi dan monev untuk program Getba Limit di SMA 2 Lhokseumawe. 

Di kawasan Mon Geudong ini, Kabid PAI dan Kepala SMA 2 Nur Akla SPd MPd banyak sharing dan diskusi terkait PAI.[]