[Kota Subulussalam | MAN Subulussalam]  Bagaimana nasibku, yang selama ini didambakan setelah bertahun-tahun lamanya kini hanya tinggal mimpi. Setelah hampir kurang lebih 10 tahun lamanya mengabdi di bawah naungan Kementerian Agama menjadi honorer ternyata putus di asa harapanku. 

Saya mengira nasib kami di antara kawan-kawan Kategori 2 (K2) nama saya masuk dalam dalam seleksi CPNS K2  ternyata tidak ada tertera dari sekian banyak nama–nama yang terlihat dari seluruh Indonesia melalui via Internet. 

Saya yang bernama Sabaruddin Bancin  yang selama ini dipanggil pak Sabar sama kawan-kawan, yang sudah mempunyai istri dan anak dua (sepasang), kini juga hanya mempunyai tambahan pekerjaan sehari-hari sebagai supir tukang becak di kampung saya. 

Harapan saya ke depan setelah pengumuman K2  ini berakhir, agar kiranya kejelasan nasib kami. 

Semoga kiranya Pemerintah dan pejabat lainnya di Kementerian Agama melihat nasib kami, akankah kami ini begini selamanya? 

Terkadang lebih pahitnya, memang kita tidak meminta pada sang Khalik karena memang rizki ditanganNya, tetapi kalaulah sampai ada tertimpa musibah, seperti sakit mendadak, keperluan rumah tangga mendadak lainnya terputus, tidak ada jalan lain selain menahan untuk berobat, menunggu ada uang atau pinjaman dari orang lain.  

Oleh karenanya, sekiranya masihkah ada harapan  terang gemilang yang cerah beri kami kesempatan untuk mencapai angan-angan kami ke depan. Salam puasa…. [Disampaikan Sabaruddin Bancin, Honorer MAN Subulussalam/yyy]