[Banda Aceh | Inmas] Sebelum ditutup, siang Rabu (15/3) ini, peserta Rakor Data EMIS Bidang Madrasah di Lingkungan Kanwil Kemenag Aceh 2017, telah dibahani sejumlah materi. Serta telah solusikan sejumlah problem dalam aplikasi di Satkernya.
Setelah materi Sistem Aplikasi Emis Madrasah 2017 dan praktik bersama penyusun aplikasi dari Ditjen Pendis, Dodi Irawan Syarip SSi MTi dan Aziz Saleh ST MSI untuk Validasi Data/Verval SP, acara bersambung dengan materi Sistem Informasi Kanwil Kemenag. Di sini juga disinggung soal VPN-IP, jaringan, dan Santunan.
Bersama 'admin berita/foto/relis/web' Muhammad Yakub Yahya, dan 'admin data/publikasi' Lia Nurhilaliah dari Subbag Informasi dan Humas (Inmas) Kanwil, peserta acara bertema Dengan Rakor Kita Tingkatkan Pemahaman Pengelola Data EMIS Mewujudkan Data Pendidikan yang Valid dan Berkualitas itu, masih semangat.
"Semangati kawan di daerah yang menangani berita dan data," harap Yakub, yang menjelaskan kab/kota yang malas dan rajin menulis berita, padahal SDM dan kegiatan banyak/ada.
"Sebagaimana yang Kakanwil sampaikan saat pembukaan rakor, bahwa disiplin itu bukan semata-mata masuk kantor pukul 08.00 WIB dan keluar pukul 16.30 WIB, tapi bisa berarti juga tuntasnya kerja, maka banyak admin berita, juga saya yang kadang rampungkan kerjanya bukan di meja kerja dan saat orang sekitar sudah pulang kerja," ungkap Yakub.
"Bagi kami, sejak 1 Januari hingga 31 Desember, tanpa kenal dinas luar/DL, dan tanpa kenal Sabtu-Ahad. Saat libur/cuti pun, tetap kerja, mengawal berita supaya ada. Saat orang pulang kami masih balik ke kantor, saat orang belum ke meja kerja, kami sudah selesaikan sebagian kerja, meski di cafe yang ber-wifi. Dan itu kami nikmati bertahun-tahun, di tengah apresiasi dan kritikan," kutipnya memberi contoh.
"Terkadang jaringan hanya ada di luar, sinyal kencang di luar kantor, atau di luar jam kantor. Admin tetap harus lanjutkan 'disiplin kerja' tadi. Sering admin daerah menyuplai berita magrib dan malam, juga harus kita layani, supaya kawan yang bersemangat tidak komplain, tidak harus telepon malam-malam, dan berita segera naik, tiada menanti pagi esok," sambungnya.
"Banyak yang dikirim itu bukan berita, tapi draft. Via email atau draf itu yang tak jelas ujung pangkal, tak tahu di mana titik koma. Di sini mesti kita edit lama, dan melelahkan mata, dan kita 'cincang' koh-koh dulu. Meskipun ada juga kesilapan huruf dan lainnnya, saat dibaca dengan hp saat jadi dan naik di layar berita. Dan itu sebenarnya wajar saja dalam berita online. Bisa diedit lagi, jangan marah-marah yang baca. Dan saat tampil pembaca kadang alpa siapa di balik yang edit dan naikkan itu," ulasnya, disambung dengan sesi diskusi.
Sementara Lia, yang banyak bergerak di aspek data, banyak kaitkan data dan problematika pendataan dengan Education Management Information System(EMIS). Di sini juga diulangi Surat Edaran/SE Setjen tentang kewenangan Subbag Inmas, SE tentang Pemanfaatan Surat Elektronik di Kemenag, dan tentang Pemanfaatan TI dan Aplikasi Resmi Kemenag.
"Data yang baik itu yang akurat, relevan, lengkap, dan tepat waktu," kutipnya.
Rakor yang diprakarsai Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad), berlangsung di Hotel Permata Hati Pagar Air Ingin Jaya Aceh Besar, dibuka Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh tiga hari lalu.
Dalam makalah Kebijakan Kanwil Kemenag Aceh dalam Pengelolaan Data EMIS, saat pembukaan di hadapan Kasi Pendis dan operator, Kakanwil harapkan pada jajarannya agar menghindari duplikasi atau tumpang tindihnya data.
Insya Allah Subbag Inmas juga akan membantu Bidang Penmad dalam Workshop Jurnalistik bagi Siswa MA 2017 di Hotel Kuala Radja Lampriet, yang dibuka Kakanwil nanti. [yakub/lia]