CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Icon Madrasah Terbaik Itu Bernama MAN IC

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 581
Selasa, 28 April 2015
Featured Image

[Kanwil | Yakub/Jamal]  Tiga tahun lalu, Kemenang RI sudah memulai membangun MAN IC (Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia) di 20 provinsi di Indonesia. Khusus di Aceh Timur, selain MAN IC di Kuta Lawah, Idi Rayeuk, ada juga MA Magnet School di Peureulak.

MAN IC Idi Aceh Timur, bersama 19 MAN IC se Indonesia menambah citra unggul dan ikon terbaik madrasah. Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, yang sedang tambahkan jumlah MAN IC di ujung barat dan timur nusantara itu, merupakan diseminasi dari MAN IC yang telah ada sebelumnya yaitu MAN IC Serpong, MAN IC Gorontalo, dan MAN IC Jambi.

Selain di Aceh MAN IC ada Mandailing Natal (Sumut), Siak (Riau), Bengkulu, Ogan Komering Ilir (Sumatra Selatan), Bangka Tengah, Batam, Pekalongan (Jawa Tengah), Pasuruan (Jawa Timur), Sambas (Kalimantan Barat), Palangkaraya (Kalimatan Tengah), Paser (Kalimantan Timur), Tanah Laut (Kalimantan Selatan), Goa, Kendari, Palu, Sorong, Ternate, Lombok Timur, dan Padang Pariaman.

Tahun ajaran 2015/2016, Kemenag mulai membuka penerimaan siswa baru di enam MAN IC, salah satunya yakni MAN IC Aceh Timur.

Jelang perekrutan siswa dan guru, Kakankemenag Aceh Timur, Drs Marzuki Ansari MA mengunjungi lokasi MAN IC (9/3).

Dalam kunjungan perdananya kali ini didampingi oleh Kasi Pendidikan Madrasah M Isa SAg, Kasi Pais Fadli SAg dan Kasi PHU Adnan SAg.

“Selain di Aceh, juga akan dibuka pendaftaran di Siak (Riau), Ogan Komering Ilir (Sumatra Selatan), Paser (Kalimantan Timur), Pekalongan (Jawa Tengah), dan Bangka Tengah,” ungkap Marzuki yang baru dilantik awal tahun lalu.

“Dari 20 MAN IC tersebut, hanya 6 yang sudah diresmikan. Untuk 14 MAN IC lainnya masih dalam proses pembangunan dan akan mulai diresmikan pada tahun 2016,” ujar Kakankemenag mengutip pernyataan dari Direktur Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan.

Ia menjelaskan, MAN IC merupakan strategi dari Direktorat Madrasah Kemenag untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. MAN IC termasuk dalam tipe madrasah akademik. Madrasah ini dibentuk untuk menghasilkan ilmuwan Islam yang mampu bersaing secara nasional dan internasional sekaligus menjadi ajang pembibitan prestasi.

Untuk guru dan kepala madrasah di enam MAN IC yang akan mulai beroperasi 2015, Kemenag membagi menjadi dua skema rekrutmen.

Pertama, dengan tidak melakukan rekrutmen baru, tetapi mendistribusikan guru-guru dan kepala madrasah terbaik yang ada di Kemenag.

Skema kedua, mengadakan rekrutmen untuk fresh graduate, tetapi akan menjadi honorer sambil melakukan penataan kelembagaan dan kepegawaian,” ujar Direktur Madrasah Kemenag Nur Kholis Setiawan yang dikutip dari harian online.

Dari Bekasi dikabarkan, “Pendirian MAN IC merupakan upaya pengembangan madrasah sains atau akademik sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah menyediakan pendidikan bermutu,” demikian ditegaskan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Workshop Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana Madrasah, Bekasi, Senin (27/04) malam.

MAN IC yang rencananya akan didirikan di 34 Provinsi, diharapkan oleh Kamarudin Amin dapat menjadi ikon madrasah terbaik, madrasah unggul di antara Pendidikan Menengah Atas yang ada di Indonesia.  “Dengan sistem pendidikan berasrama, MAN IC akan menjadi pendidikan unggul yang mampu mencetak anak bangsa tidak hanya cerdas intelektual, namun mempunyai keluhuran budi dan berakhlakul karimah,” tandas Kamarudin Amin.

Menurut Kamaruddin Amin, upaya untuk menjadikan pendidikan unggul semacam MAN IC ini perlu didukung melalui tindakan afirmasi, melalui pendanaan yang cukup, manajemen yang profesional, guru yang kredibel dan para murid yang diseleksi secara ketat.

Oleh karenanya lanjut Kamaruddin, MAN IC harus dibangun atas dasar mutu. “Manajemen boleh berbeda, anggaran juga boleh tidak sama, namun urusan mutu tidak boleh ditawar,” tutur Kamarudin.

Kepada para Pengelola MAN IC di daerah, Guru Besar UIN Alauddin ini berpesan agar dalam mewujudkan MAN IC perlu berfikir out of the box, keluar dari kebiasaan agar menghasilkan madrasah yang benar-benar unggul.

Sebelumnya Kasubdit Sarana dan Prasarana, Sarpani melaporkan bahwa kegiatan Workshop Aplikasi SIM-Sarpras diikuti oleh 40 orang terdiri dari beberapa unsur dari  Kasi Sarpras Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kantor Keagamaan Agama Kabupaten/Kota, MAN INsan Cendekia Serpong dan kalangan Kementerian Agama RI.

Selain membahas kebutuhan aplikasi Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, kegiatan  ini juga dijadikan koordinasi para pengelola pembangunan dan penyelenggaraan MAN IC yang saat ini sedang mengemban amanat mewujudkan pendidikan bermutu yang sedang ditunggu oleh masyarakat. [kemenag.go.id]

[foto: bendahara kanwil munawar se di depan man ic jambi, jelang pembukaan mqk v nasional 2/8/2014, foto: yakub]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh