[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya]  Lagi, Kabid PD dan Pontren Kanwil Kementerian Agama Aceh, H Abrar Zym ulangi kisah tiga penembak dan burungnya. Dalam apel di Halaman Kanwil Kementerian Agama, kawasan Taman Sari, H Abrar mengajak jajaran Kanwil dan Kankemenag untuk fokus dalam bekerja. Bukan kita yang saat diminta bekerja, teringat makan dan SPD semata, bukan yang bekerja tanpa semangat, biasa saja.

Ada tiga pemanah diminta raja/atasan untuk memanah seekor burung. Pembidik pertama, Dursana, menjawab, “Saya melihat seekor burung goreng yang sangat lezat!” saat ditanyai raja, “Apa yang kamu lihat?”

“Cabut panahmu dan balik!” titah raja. 

Giliran pemanah kedua, panah dibidiknya. “Apa yang kamu lihat?” tanyanya pada Bima, pemanah kedua.

“Saya melihat seekor burung kayu, biasa saja!” sindirnya.

“Cabut anak panah, dan simpan busurmu!” suruh raja.

Giliran pemanah ketiga, dibidik burung dengan panahnya. “Apa yang kamu lihat, kamu bidik?” tanya kembali pada pemanah ketiga, Arjuna.

Jawabnya, “Saya sedang membidik leher burung itu,” jawabnya singkat.

“Lepaskan anak panahmu, dan tancapkan di lehernya!” teriak raja, sambil berbisik.

“Jadi, jadilah kita PNS dan honorer yang fokus dalam bekerja, sefokus Arjuna dalam menembak. Bukan seperti pemanah pertama dan kedua, yang hanya ingat burung goreng dan semuanya tidak perlu dan tak penting, dan menilai apa pun dengan biasa saja,” ajak dan sindir Kabid PD Pontren di hadapan peserta apel dari para Kabid, Pembimas, para Kasubbag, dan Kasi dalam suasana agak mendung itu.

Kali ini kami turunkan kisah agak lengkap, dari apel apel Senin (16/6), pagi hari saat akan berlangsung pelantikan Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE itu. [juanda]