[Batam | Muhammad Yakub Yahya]   Sekitar pukul 19.00 WIB, sesi pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) resmi ditabuh. Presiden RI membuka MTQ secara resmi, sebelum doa, dan tarian massal.

Di sebelah kanan Presiden SBY duduk Menag RI ad interm, H Agung Laksana. Hj Ani Yudoyono di sebelah kiri, asyik memotret momentum penting pembukaan (Jumat malam, 6 Juni) itu. Di sebelah kanan Agung duduk Gubernur Kepri, pemekaran Provinsi Riau itu.

Saat defile (iring-iringan atau arak-arakan), di belakang Paskibraka yang berjumlah 25 remaja berbaju putih, pasukan FKUB berbagai agama beriringan. Di belakangnya, ada defile dari 34 Provinsi se Indonesia. Urutan pertama dalam defile pada MTQ, itulah Provinsi Aceh, yang dipimpin Gubernur, dr H Zaini Abdullah.

Rombongan di bawah Ketua LPTQ Aceh Muzakkir Manaf (Wagub), dengan Kafilah di bawah Prof Dr Syahrizal Abbas MA (Kadis Syariat Islam Aceh). Sedangkan Ketua UPTDLPTQ (di bawah Dinsyar), Drs Tgk H Aceh Ridwan Johan (Ketua Umum TPQ Plus Baiturrahman).

Angka 25, jumlah Paskibra, ialah simbol MTQXXV.  Dan, semua provinsi mengirim peserta, dalam defile, kecuali Provinsi termuda Kaltaru (Kalimantan Utara) yang mengirim peninjau.

Kafilah Aceh mengikutkan 43 peserta untuk mengikuti ajang di Batam, ibukota Kepri itu. Per cabang Aceh ikutkan, 12 orang.

Meliputi anak-anak, remaja, cacat netra dewasa putra-putri; tahfidh 10 peserta, yang terdiri dari 1 juz, 5 juz, 10 juz 20 juz, dan 30 juz putra dan putri; tafsir meliputi bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris; fahmil 3 peserta; syarhil tiga meliputi pensyarah, qariah dan saritilawah; khaththil 6 orang, terdiri naskah, hiasan mushaf dan dekorasi; MMQ dua orang; dan khattil komtemporer 1 orang.

Sehari lalu, kafilah Aceh mengendarai mobil hias berbentuk “Kupiah Meukeutop” dan masjid saat pawai Ta’aruf MTQ di Kepulauan Riau, juga berada di posisi paling defile depan.

Usia zhuhur, ribuan masyarakat dari majelis taklim se Kota Batam berbaris rapi dari mulai rute start di Jalan Pafisif Hotel sampai ke Nagoya yang berjarak sekitar 3 kilometer. Sepanjang jalan, dipadati dengan ratusan mobil yang telah dihias dengan khas daerah masing-masing kafilah.

Moga Juara 1, bukan 11  

Selamat, mudah-mudahan kaflilah sehat dan diridhai Allah, dan moga tim Aceh (yang juga ikut Kakanwil dan jajaran Kanwil Kemenag Aceh) raih juara I, amin…. 

Bukankah Serambi Mekkah, saat defile masih bernama “NAD” di urutan belasan (Bali dalam urutan pertama), menurut abjad, raihan juara untuk Tanah Iskandar Muda juga di urutan belasan. Dan manakala ujung Sumatera ini, dalam defile saat di urutan 1, bertajuk “Aceh”, menurut abjad, maupun menurut geografis (Sabang-Merauke), mestinya rangking juga di urutan 1, sekali lagi urutan 1, bukan 11…. bukan?  [berbagai sumber]

[foto: aceh.tribunnews.com]