[Banda Aceh | Yakub]  Setelah defile dari 17 Kabupaten/Kota penuhi arena pembukaan, dan Tarian Ranub Lampuan bersama Sanggar Lembaga Buana Banda Aceh, sesi awal acara ‘anak dayah’ se Aceh pun dibuka secara resmi.

Defile dimulai oleh kontingen Kota Sabang dengan 14 peserta dan diakhiri oleh kontingen tuan rumah Kota Banda Aceh dengan 11 peserta. Tepuk tangan meriah dan lambaian tangan diberikan dari panggung kehormatan, bersama Kanwil dan jajarannya, ada Pemda Aceh, Dispora, Badan Dayah, Disdik, para Kankemenag, unsur KONI Aceh, dan undangan.

Hadir sejumlah pejabat dan tamu undangan saat pembukaan yang meriah malam ini, Senin (17 Juli) di Stadion Harapan Bangsa. Guberur Aceh dr H Zani Abdullah, yang diwakili  Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Ekonomi dan Keuangan, H Azhari Hasan SE MM. 

Gubernur harapkan dengan even Pekan Olah Raga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) 2016, yang merupakan kali ketiga ini akan lebih matang dan baik hasilnya. Sebab, menurutnya, kali ini Kemenag Aceh bekerja sama juga dengan Dispora.

“Selain itu, acara ini didukung juga oleh Biro Kesra Setda Aceh,” kata M Nasir SPdI, salah satu panitia di sela-sela acara.

“Bertandinglah dengan semangat yang tinggi,” ajak Gubernur di hadapan Kakanwil Kemenag Aceh, Kadispora, pejabat Kadisdik, Kepala BPPD Aceh, dan peserta, serta media dan undangan.

Lanjutnya, jagalah kesehatan, di samping harapnya pada santriwan/wati, agar lewat acara ini akan menambah religiusitas santri. “Apakah adik-adek siap dan bersemangat menunaikan shalat lima waktu tepat waktu?” tanya Gubernur yang dijawab siaaaap oleh peserta.

Sementara Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh duluan sampaikan laporan, sebelum dibuka Gubernur. “Kepada Abu, Pimpinan Dayah, kami ucapkan terima kasih karena para santrinya telah diizinkan untuk berpartisipasi pada kegiatan Pospeda tahun ini, kami sangat mengharapkan dukungan do’a agar para santri sukses mengikuti Pospeda dan berprestasi ketika berangkat bertarung di Pospenas di Banten,” kata Kakanwil yang siangnya, antara lain, telah membuka satu acara Bidang PHU, kerjasama Kemenag RI-Kanwil Aceh.

“Pengalaman beberapa kali Pospenas terdahulu, kita belum mampu memberikan prestasi terbaik, ini disebabkan oleh persiapan yang masih belum maksimal kita lakukan. Dari hasil evaluasi tersebut, marilah sama-sama menyamakan persepsi dan langkah dalam mengangkat nama Aceh di Pospenas. Prestasi Aceh di Pospenas merupakan prestasi Pondok Pesantren Aceh, apalagi dengan Bumi Syariat yang disandang Aceh,” katanya.

“Sudah saatnya lembaga pendidikan Keagamaan semisal Pondok Pesantren memberikan kiprah yang luas, tidak hanya pada pemenuhan tafaqquh fiddin tetapi juga mendidik para santri menjadi manusia yang tanggung akidahnya serta kuat fisik dan mentalnya. Hadirin dan hadirat yang kami hormatiKami menyadari bahwa kontribusi yang kami berikan belum cukup dan memadai, kotribusi Pemerintah Aceh melalui Dinas terkait, pemerintah kabupaten/kota akan melengkapinya, demi mewujudkan cita-cita kita bersama untuk sukses dalam penyelenggaraan Pospeda dan berprestasi pada Pospena, amin,” harapnya, dalam laporan sebelum sambutan Gubernur dan penyematan tanda peserta, serta doa itu.

Acara sesi pembukaan di Gedung Serba Guna Stadion Lhong Raya Banda Raya Banda Aceh, dimulai usai isya, Senin malam (17 Juli). Cuaca lumayan sejuk, karena sore hari, Banda Aceh memang baru diguyur hujan.

Diawali dengan lantunan Kalam Ilahi bersama qari internasional, H Iqbal Hasan SAg, acara kian syhadu, yang dihadiri pejabat dari yang mewakili SKPA, Kanwil Kemenag Aceh dan jajarannya, Kakankemenag dan jajarannya itu.

Hadir juga dari KONI Aceh dan para Kasi PD Pontren Kankemenag yang peserta ikut serta.

“Kami dari beragam dayah, juga Darussalam Labuhan Haji Barat yang baru terbakar itu, dan dari Dayah Sareng Limau Labuhan Haji Timur itu,” jelas Anwar, ASN Seksi PD Pontren Kankemenag Aceh SelatanShalawat Badar membahana arena utara Stadion Utama, yang lokasi stadion bola itu, bersisian dengan SMK Negeri 1, 2, dan 3 Banda Aceh.

“Hanya 17 kab/kota yang ikut serta, selebihnya absen dengan berbagai alasan,” jelas M Nasir SPdI, salah satu panitia pelaksana dalam acara 4 hari, yang berakhir 20 Juli mendatang itu.

Tidak hadir dalam even tiga tahunan ini, kontingen dari Aceh Tenggara, Aceh Barat, Naga Raya, Abdya, Singkil, dan Simeulue, dengan beragam alasan. Selamat bertanding di even yang bertema Sporitif, Santun, Indah, dan Religius ini. []