Bunda Inklusi Kanwil Provinsi Aceh, Ny. Nurlaili Azhari, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat gerakan pendidikan ramah anak dan ramah disabilitas di Aceh. Dalam dua agenda terpisah, ia mengukuhkan Bunda Inklusi Kabupaten Pidie dan Kabupaten Gayo Lues.
Pada Selasa, 16 September 2025, Ny. Nurlaili Azhari mengukuhkan Bunda Inklusi Kabupaten Pidie, Ny. Nurul Waflah Samhudi. Dua hari kemudian, tepatnya Kamis, 18 September 2025, giliran Bunda Inklusi Kabupaten Gayo Lues, Ny. Nurbaiti Abdul Syukur, yang resmi dikukuhkan.
Pengukuhan dilakukan di masing-masing kabupaten, dan turut dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Kakankemenag Pidie, dan Kakankemenag Gayo Lues. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan luas terhadap gerakan inklusi yang kini terus digalakkan di seluruh Aceh.
Dalam sambutannya, Nurlaili menekankan bahwa kehadiran Bunda Inklusi di daerah merupakan langkah penting untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam memperoleh hak pendidikannya. Menurutnya, pendidikan inklusi bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga investasi masa depan.
“Bunda Inklusi adalah simbol kasih sayang, kepedulian, dan keberpihakan. Inklusi bukan sekadar menerima perbedaan, tetapi merayakan keberagaman. Mari kita pastikan setiap anak di Aceh, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi dengan penuh percaya diri,” ujar Nurlaili.
Dengan dikukuhkannya Bunda Inklusi Pidie dan Gayo Lues, diharapkan semakin banyak program dan aksi nyata yang lahir untuk mewujudkan lingkungan belajar yang ramah, setara, dan adil bagi semua anak, termasuk penyandang disabilitas.
Selain itu, Ny. Nurlaili Azhari yang juga Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Aceh turut melakukan pembinaan DWP di Kabupaten Gayo Lues, sebagai bentuk penguatan peran organisasi istri ASN dalam mendukung program-program Kementerian Agama dan pemberdayaan keluarga ASN.[]