Takengon-KemenagNews (21/2/2013) Kamis (21/2), Kakankemenag Kabupaten Aceh Tengah melalui Kasi Bimas Islam mengumpulkan seluruh penyuluh agama, Kepala dan Staf KUA dalam lingkungan kerjanya guna memperjelas tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan pemberlakuan PMA 13 Tahun 2013.Al-Hulwani, Kasi Bimas Islam Kemenag Aceh Tengah menejelaskan bahwa perubahan struktur dari KMA 373 Tahun 2002 kepada PMA 13 Tahun 2012 antara lain ikut mempengaruhi jalur koordinasi dan pelaporan di level penyuluh dan KUA."Pada aturan sebelumnya, pembinaan dan pengawasan penyuluh berada di naungan Seksi Penamas Kemenag Kabupaten/ Kota, pada PMA yang baru ini, fungsi Seksi Penamas dan Urais sudah melebur pada Seksi Bimas Islam," kata Al-Hulwani."Maka, pembinaan KUA dan penyuluh saat ini menjadi satu atap di bawah Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupaten / Kota," lanjutnya.Disamping peleburan di atas, PMA yang baru juga memunculkan struktur baru di Kemenag Kabupaten / Kota, yaitu penyelenggara Syariah. Berdasarkan kertas kerja dan paparan Kabid Urais dan Pembinaan Syariah yang salinannya diterima KemenagNews, Pembinaan penyuluh secara hirarkis di level Kanwil berada pada Tupoksi Bidang Penerangan Agama Islam. Pada saat yang sama, pembinaan KUA ada pada Bidang Urais dan Pembinaan Syariah.Adapun fokus tugas Penyelenggara Syariah di Kemenag Kabupaten / Kota adalah Penyuluhan dan Pengembangan Syariat, Pembinaan Keagamaan, Hisab Rukyat, dan Sistin informasi di bidang Pembinaan Syarah."Penyelenggara Syariah tidak membina penyuluh secara adminsitrasi kepegawaian, meskipun tugas-tugasnya melibatkan peran mereka di lapangan," kata Al-firdaus, pelaksana pada Bidang Urais dan Penyelenggara Syariah, menjelaskan fungsi struktur yang baru ini.(mahbub/admin)