Banda Aceh-KemenagNews (27/10/2012) Malam ini (Kamis, 27/12 atau 13 Shafar 1434 H) di Masjid Raya Baiturrahman berlangsung zikir dan doa dalam rangka renungan dan peringatan haul ke 376 tahun Sultan Iskandar Muda.Satuan Tugas Percepatan Pembangunan Aceh (Satgas PPA) yang sebagai panitia pelaksana haul melengkapi agenda zikir bakda isya yang dipimpin Abuya Jamaluddin Wali Al-KHalidy, yang disiarkan langsung oleh RRi dan media lainnya."Haul Sultan Iskandar Muda pada tahun ini ada dua agenda yang kami laksanakan, yakni 25 dan 27 Desember 2012,” kata Ketua Panitia Pelaksana Muhammad Balia di Banda Aceh, Senin [24/12].Muhammad Balia mengatakan, agenda pertama adalah doa bersama dan pembersihan makam Sultan Iskandar Muda di samping Pendopo Gubernur Aceh pada Selasa (25/12).Sedangkan puncak acara, lanjut dia, zikir akbar di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh usai shalat Isya yang dipimpin Abuya Syech Tgk H Djamaluddin Waly Al-Khalidy, malam ini (malam Jumat).Hadir para undangan dan santri madrasah. Untuk acara ini, kata dia, panitia pelaksana menyebarkan lebih dari 5.000 undangan, terdiri unsur ulama, pemerintahan, pakar sejarah, organisasi kemasyarakatan organisasi pemuda, remaja masjid, pesantren, keturunan Sultan Iskandar Muda, serta masyarakat umum.“Haul ini diperingati untuk mengenang kembali masa kejayaan dan wafatnya Sultan Iskandar Muda serta menjadi motivasi menambah nilai- nilai nasionalisme dan patriotisme generasi muda,” katanya."Sultan Iskandar Muda memimpin Kesultanan Aceh sejak 1607 sampai 1636 Masehi. Di masa Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai kejayaan sebagai kerajaan besar dan berdaulat," jelas Muhiburrahman, MC acara sebelum pengajian yang dilantuna Muhammad Haikal dari Rumah Yatim. Sementara itu, Ketua Umum Satgas PPA Mustafa Abdullah mengatakan sejarah kejayaan masa lalu tidak bisa dipisahkan dari perjalanan hidup masyarakat di Provinsi Aceh. Sejarah mencatat bahwa Aceh pernah memiliki pemimpin bijak, adil, dan termasyhur di masa lalu.“Sejarah merupakan guru terbaik. Sultan Iskandar Muda pernah membawa Aceh pada masa keemasannya. Kepemimpinannya dapat dijadikan sebagi teladan bagi pemerintahan dan masyarakat sekarang ini,” kata dia. Satgas PPA merupakan perkumpulan para intelektual dan aktivis muda Aceh. Lembaga ini dibentuk sebagai wadah aspirasi masyarakat membangun Bumi Serambi Mekkah. [yakub]