[Pegasing | Muslailati/Darmawan] April 2015 tinggal satu bulan setengah lagi. Ujian Nasioanal (UN) akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Dalam rangka mempersiapkan para peserta didik untuk menghadapi Ujian Nasional (UN) nanti, sejumlah sekolah sudah mulai berbenah.

Persiapan menjelang UN dimulai dengan pengisian data peserta UN, sosialisasi LJK/LJUN, pemberian tambahan materi pelajaran pada sore hari (pengayaan) dan kali ini MAN Pegasing menggelar tryout bekerjasama dengan bimbingan belajar Azkia school.

Pelaksanaan try out ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni Senin s/d Rabu tanggal 16 Pebruari s/d 18 Pebruari 2015. Kegiatan try out dilaksanakan pada sore hari, mulai pukul 14.30 s/d 16.30 wib.

Di hari pertama, Wakamad Kesiswaan mengatakan mata pelajaran yang di tryoutkan adalah Matematika dan Bahasa Indonesia, baik untuk jurusan IPA dan IPS.

Sedangkan untuk hari kedua, mata pelajaran yang di tryoutkan yaitu Bahasa Inggris dan Fisika untuk jurusan IPA, Bahasa Inggris dan Ekonomi untuk jurusan IPS. Sementara pada hari ketiga, mata pelajaran yang di tryoutkan adalah Kimia dan Biologi, sosiologi dan geografi untuk jurusan IPS.

Sementara itu,  Wakamad Bidang Kurikulum, Raihan S.Pd selaku ketua panitia pelaksana tryout, bahwa jumlah peserta tryout seharusnya adalah 33 peserta untuk jurusan IPA dan 43 peserta untuk jurusan IPS. Namun sangat disayangkan, tidak semua peserta hadir, seperti yang sudah terdaftar dalam data DNT. Tuturnya Sebuah polemik yang sangat menyita waktu dan pemikiran pengelola MAN Pegasing.

“Masih sangat dibutuhkan perhatian ekstra untuk membina kesadaran dan keseriusan para peserta didik, serta bagaimana mereka menyikapi masa depannya,” demikian penuturan Wakamad Kesiswaan sebagai Wakil Panitia.

Terhadap siswa yang tidak hadir pada tryout pertama ini, Wakamad Kesiswaan mengatakan, akan diambil tindakan tegas, dengan memberikan bimbangan dan pengawasan ketat, dengan menghubungi alamat orang tuanya, siswa yang tidak hadir harus tetap mengikuti tryout susulan, sampai batas akhir pengumpulan lembar jawaban yang sudah ditetapkan oleh pihak Azkia School, yaitu Jumat, 20 Pebruari 2015.

Untuk  penanganan polemik maupun masalah ketidak hadiran siswa, pihak madrasah turut melibatkan Komite MAN Pegasing bapak Umar Ariyo untuk ikut berpartisipasi dengan mendatangi langsung tempat tinggal siswa yang bersangkutan, menanyakan langsung kepada orang tua siswa kenapa anak-anak tidak hadir mengikuti tryout.

Kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd mengatakan bahwa pelaksanaan tryout ini bertujuan untuk mempersiapkan seluruh  peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional bulan April 2015 nanti, sejauh mana sudah persiapan materi pelajaran yang sudah dikuasai oleh siswa.

Selain itu, kepala MAN Pegasing Amiruddin S.Pd, juga mengatakan bahwa yang paling diharapkan dari kegiatan ini adalah kesiapan mental para peserta didik.

“Banyak hal-hal yang terjadi, yang mengakibatkan kegagalan peserta didik, akibat mental peserta didik yang belum siap,” evaluasinya.

Selanjutnya, pelaksanaan tryout dilakukan persis sama dengan suasana Ujian Nasional (UN). Di mana dalam satu ruangan maksimum ditempati oleh 20 (dua puluh) siswa. Kemudian pengisian LJK/LJUN juga dilakukan dengan menggunakan pinsil 2B.

"Setelah para peserta didik menyelesaikan soal dan mengumpulkannya, para panitia harus melakukan pemeriksaan kembali terhadap lembar jawaban komputer siswa dengan teliti, terutama pada pengisian biodata seperti yang sudah pernah disosialisasikan sebelumnya," lanjut Amiruddin.

Siswa yang belum benar mengisi biodata dan masih belum benar menghitamkan bulatan-bulatan yang tertera pada LJK, diharuskan memperbaikinya kembali sampai benar.

Di hari pertama, Amiruddin mengungkapkan bahwa tryout selesai pukul 17.00 wib, namun para peserta tryout masih harus menunggu hasil koreksi panitia terhadap kebenaran pengisian LJK mereka. Jika ternyata pengisian LJK nya masih ada yang salah, mereka memperbaikinya kembali dengan  didampingi oleh panitia.

Sementara itu, Muslailati SPd selaku pengoreksi, hasil temuan pada pelaksanaan try out di hari pertama adalah ada 20 siswa yang belum teliti dalam mengisi LJK, kesalahan mereka umumnya berkisar pada tidak terisinya bulatan di bawah kotak yang sudah ditulis dengan angka dan huruf.

Pada kolom nama peserta, sebahagian siswa tidak menghitamkan bulatan pada satu garis sesuai dengan huruf yang ditulis pada kotak atas. Pada kolom nomor ujian dan kolom tanggal lahir, beberapa siswa tidak menghitamkan bulatan dibawah angka-angka yang sudah mereka tulis pada kotak atas.

Bahkan ada peserta yang mengisi LJK menggunakan pulpen tinta biru, padahal sebelum pelaksanaan try out, kepada peserta sudah diinformasikan untuk membawa pensil 2B.  

“Sebuah bimbingan yang tetap wajib diberikan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan terhadap peserta didik yang belum terlihat keseriusannya. Semoga akan tercapai hasil memuaskan seperti yang kita harapkan. Karena sekali lagi, keberhasilan peserta didik merupakan keberhasilan sang pendidik juga,” pungkasnya. [yyy]