CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Tgk. Bulqaini Tanjungan: Ini Bukti Kegagalan Pendidikan Kita

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 546
Rabu, 27 April 2011
Featured Image
wawancara dengan Tgk. H. Bulqaini Tanjungan, Pimpinan Dayah Markaz al-Ishlah al-Aziziyah Banda Aceh Bagaimana Anda melihat fenomena aliran sesat di Aceh?Kalau tidak segera disikapi, dalam waktu dekat sepuluh persen rakyat Aceh akan terpengaruh.Kenapa demikian?Karena dangkalnya pemahaman ilmu agama di kalangan masyarakat kita, khususnya dalam bidang akidah.Alasan lain?Tidak seriusnya orang tua, di masa-masa konflik dulu, konflik juga berefek. Tapi yang paling dominan adalah faktor lemahnya pemahaman agama dari orang tua sendiri, akibatnya tidak ada pantauan terhadap pemahaman agama anak. Sementara sistem pendidikan kita tidak memberi porsi yang cukup untuk ilmu agama. Semestinya pemerintah Aceh memanfaatkan kesempatan penyelenggaraan keistimewaan Aceh, jangan cuma tahu berpikir merubah kurikulum dayah, tapi kurikulum sekolah yang harus dibenahi agar anak-anak kita tidak dangkal agamanya.Ada tawaran solusi?Ya, sekarang pendidikan kita telah melahirkan banyak teknokrat, bahkan banyak yang sudah S3, tapi sayang akidahnya dangkal. Ini bukti kegagalan pendidikan kita. Sekarang harus dipikirkan agar pendidikan agama di sekolah tidak cuma cara bersuci, cara salat, dan bisa baca Alquran. Baca Alquran saja tidak membuat anak paham kandungan isi Alquran, apalagi ajaran akidahnya.Solusi konkritnya?Harus ada buku pedoman yang memadai, misalnya untuk anak SD setingkat kitab Masailal, SMP kitab Lapan (Jam`u al-Jawami` Musannafat). Kalau tidak mampu menyusun yang lebih baik, ya pakai saja yang sudah ada, bahkan lebih baik karena juga mengajarkan bahasa Jawi kepada anak, jadi sejarah kita tidak terputus, anak-anak kita pun tetap mengenal ulama-ulama besar kita di masa lalu. Waktu pembelajaran?Tidak ada salahnya kita mencontoh yang dilakukan Sanusi Juned di Malaysia. Sediakan makan siang untuk anak di sekolah, jadi mereka tidak pulang lagi setelah jam sekolah usai. Waktu setelah siang digunakan untuk belajar agama sampai sore. Kalau ini terlalu berat, bisa dibuat satu hari khusus, misalnya hari Jumat, satu hari itu penuh digunakan untuk belajar agama. Tapi satu hari ini tidak cukup, perlu disiasati dengan cara lain.Maksudnya?Kalau diambil satu hari saja, berarti harus ditambah dengan pengajian lain, misalnya dengan menghidupkan pengajian di Meunasah, tapi harus mengerahkan tenaga keamanan gampong, semacam KAMRA. Ini bagus juga, selama ini mereka cuma bertugas sewaktu pemilu saja. (Jabbar Sabil)
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh