Banda Aceh (Humas)---Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) gelar Sosialisasi Asesmen dan Pendampingan Madrasah (Aspenmad) bagi jajaran Pengawas Madrasah se Aceh.

Acara kependidikan dan pengawasan di Permata Hati Hotel, Pagar Air, Ingin Jaya, Aceh Besar itu, dibuka Plh Kakanwil Drs H Azhari, Kamis (5/8/2021).

Kabid Penaiszawa sampaikan bahwa di antara tugas pengawas, ada pada proses mendampingi, supervisi, dan mengembangkan profesi guru madrasah.

Azhari, menekankan pengawas juga mengawasi kinerja guru (guru fiqih misalnya) akan pentingnya keseimbangan teori dan praktik di madrasah, bukan hanya dengan teori dan menulis dan menulis saja.

"Ini bagian dari upaya wujudkan madrasah hebat dan bermartabat. Hebat dan bermartabat dengan akhlaqul karimah," katanya.

"Jangan sampai ada guru yang seharusnya mengajarkan praktik, dia hanya mengajar teori melulu," contoh Azhari, dan ini bagian dari pengawasan pengawas.

"Tugas guru mendakwahi murid, berdakwah di madrasah, tugas pengawas mendakwahi guru untuk berdakwah dan awasikan cara mendakwahi murid, dengan isi dakwah yang benar," ajak Azhari yang juga Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil, kaitkan dengan sebaran hoaks.

Harapnya, di depan peserta yang juga hadir Kasi Penmad Kankemenag Banda Aceh dan Kasi Penmad Kankemenag Aceh Besar, serta undangan dari Bidang-bidang di Kanwil, bahwa meskipun selagi pandemi, pendidikan anak bangsa tak boleh terputus. 

Kutip Azhari, intisari dari makna satu ayat dari QS At Taubah (ayat 122), meski perang dan pandemi, jalannya pengajaran dan pengawasan tak boleh putus. 

"Untuk ini, penghargaan dan apresiasi bagi Bidang Pendidikan atas terselenggaranya acara kepengawasan," ucapnya.

Kabid Penmad Drs H Mukhlis MPd dalam sambutannya, uraikan sejumlah tusi pengawas, yang meliputi antara lain planning, pengembangan institusi, pengembagan guru, juga administrasi supervisi, hingga pendampingan di madrasah. Juga pengawasan akademik di madrasah ruang lingkupnya.

Kabid Penmad jelaskan juga arah madrasah unggulan, inovasi, dan madrasah reguler, serta sejumlah kendala dan solusinya.

Mukhlis, yang pernah menjabat Kepala MAN Model Banda Aceh, juga singgung hal madrasah swasta, kendala dan solusi pengisian instrumen akreditasi.

"Mengangkat tema "Melalui Kinerja Pengawas Hebat Kita Raih Madrasah Mandiri Berprestasi" diikuti 35 Pengawas Madrasah yang masuk Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) dari Kankemenag Kabupaten/Kota," lapor Ketua Panitia Dra Hj Mariani MPd.

"Tujuan acara, agar tusi kepengawasan di madrasah kian berjalan." imbuh Mariani yang juga masuk tim inti dan mengkoordinir tim asesmen calon kepala madrasah se Aceh.

Harapnya lagi, dengan acara tiga hari ini, akan kian terciptanya tertib administrasi, administrasi supervisinya, efektifitas jalannya pendidikan madrasah, serta mengoptimalkan pengajaran.

"Juga akan meningkatkannya mutu pendidikan dan mutu manajerial, merupakan bagian tujuan ini. Akhirnya akan meningkatkan mutu madrasah," urainya.

"Acara yang digelar akhir Dzulhijjah ini, berlangsung sampai Sabtu (7/8/2021). Selain sesi penyajian materi, juga ada sharing, bedah instrumen akreditasi, instrumen asesmen, dan pengevaluasian terhadap kinerja pokjawas dan jajarannya," pungkas Mariani, mantan Kepala MAN 1 Takengon, yang juga Kasi Tenaga Kependidikan (TPK) Bidang Penmad.

Acara diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi bersama Saifullah Rayeuk MA (jajaran Penaiszawa). Lagu Indonesia dan Mars Madrasah dipandu Intan Maulinar (jajaran di Bagian TU).

Dan doa yang dipandu Ustadz Saifullah, akhiri sesi acara kependidikan di dekat markas Serambi Indonesia itu.[y]