[Sabang|Vic_Sabang] Hidup dan mati segala proses yang dilaluinya adalah rahasia Alllah SWT yang tidak dapat kita tentukan maupun kita pastikan. Ini tergolong kepada perkara ghaib dalam Ilmu Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 185 :
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ ١٨٥
Artinya : Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya akan disempurnakan pahala kalian pada hari kiamat. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka ia benar-benar telah beruntung. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Begitupun sebaliknya dengan rahasia kelahiran manusia maupun mahluk lainnya, Allah SWT berfirman (QS. Az-Zumar ayat 6);
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۚ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلَاثٍ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ فَأَنَّىٰ تُصْرَفُونَ
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
Dalam Surah Al-Insan ayat 2 Allah SWT juga berfirman;
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” [QS. Al-Insan ayat 2].
Di awal tulisan ini kami mengawali dengan ayat Al Qur’an tentang kematian dari pada kelahiran, padahal kita tahu bahwa kelahiran adalah proses yang lebih dahulu dilalui manusia dari pada kematian. Itu semua adalah salah satu upaya kami untuk saling ingat mengingatkan dalam kebaikan bahwa menyambut kematian jauh lebih penting dan harus lebih serius dalam ketimbang menyambut kelahiran yang waktunya hanya sementara sebagai persinggahan sebelum hidup kekal abadi di akhirat esok.
Dalam peristiwa menyambut kelahiran dan berkunjung untuk menghibur keluarga yang timpa musibah kematian di anjurkan dalam Agama Islam sebagimana Sunnah Rasulullah SAW. Meyambut kelahiran merupakan juga salah satu hal penting karena manusia memulai hidup selama di dunia yang penuh dengan godaan untuk persiapan hidup di akhirat dan bekunjung kepada keluarga orang yang dijemput kematian merupakan salah satu cara manusia untuk mengingat persiapan yang telah dilakukannya guna kehidupan kekal abadi selama di akhirat.
Karyawan-karyawati Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, di awal bulan Syawal ini, melakukan kunjungan Siklaturrahim guna menjalankan sebagaian sunnah Rasul mempererat ukuwah ummat Islam. Pada kunjungan pertama dikediaman saudara Fahrul Mauliddin, S.Pd dalam rangka tahlil dan do’a atas bepulangnya ke Rahmatullah mertua saudara Fahrul pada awal bulan Ramadhan yang baru saja berlalu, sekaligus memberi ucapan selamat atas kelahiran anak pertama saudara Fahrul Mauliddin, S.Pd beberapa bulan yang lalu.
Dalam kunjungan kedua di rumah Saudara Lilis Deviana, SE. Karyawan-karyawati Kantor Kementerian Agama Kota Sabang di sambut dengan kegembiraan luar biasa dan hidangan khanduri Haqiqah yang mengundang selera, masakan khas Aceh Rayeuk, Sie Kameng Kuah Boh Panah. Karena tuan rumah baru saja dianugerahi anggota keluarga baru, seorang putra, dengan kelahiran anak kedua.
Setelah kunjungan silaturrahim dan acara khanduri sebagaimana biasanya, Tgk. Mulkhaidir, S.Ag atas nama Ketua Darsos Kantor Kementerian Agama Kota Sabang, memberikan tausiah beliau juga salah seorang Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kota Sabang, dalam nasihatnya ia menyampaikan bahwa, “Kehidupan dan kematian adalah peristiwa yang wajib dilalui manusia. Setiap yang hidup pasti akan merasakan mati dan yang telah menjalani kehidupan tentunya harus punya persiapan cukup dalam menyongsong kematian. Dalam kedua peristiwa tersebut kita tidak dapat memastikannya dengan tepat. Manusia dengan keterbatasan ilmunya hanya bisa mereka-reka semua kejadian yang mungkin akan terjadi. Tidak ada satupun mahluk yang dapat memastikan kejadian nanti.”
Selanjutnya ia juga menyampaikan, “Kunjungan ini sudah merupakan tradisi dalam longkungan kerja Kantor Kementerian Agama Kota Sabang. Tradisi dalam masyarakat kita ada yang bernilai baik tentu juga ada yang bernilai buruk di pandang dari sisi Islam. Karena hari ini taradisi yang telah kita bangun bernilai baik maka mari sama-sama kita pertahankan dan tingkatkan terus kualitas tradisi yang sudah membaik ini. Semoga Allah SWT Ridha atas semua amal baik yang kita lakukan.”
Beliau juga mengingatkan kita semua “Ada yang datang dan ada pula yang pergi, ada perjumpaan dan ada pula pepisahan. Inilah hakikat hidup manusia di dunia ini,” isi penutup tausiah yang disampaikan Tgk. Mulkhaidir, S.Ag. [yyy]
(Vic_Sabang).