[Peureulak|Syarifuddin] “Kenapa saudara tertarik masuk MAN” tanya Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh kepada siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Peureulak.
“Madrasah lebih baik, Pak. Banyak pelajaran agamanya” jawab seorang siswa.
“Di sini kami dibimbing oleh babak dan ibu guru yang santun, bersahabat” kata siswa lainnya.
Wawancara tersebut berlangsung spontan di Laboratorium TIK saat Kakanwil melakukan silaturrahmi mendadak di madrasah yang letaknya tidak jauh dengan lokasi pembangunan Magnet School itu.
Sidak ala Kakanwil yang berlangsung Rabu (5/3) itu, selain bertujuan untuk melihat proses belajar mengajar (PBM) dan persiapan menghadapi UAMBN dan UN 2014, juga dalam rangka menilai kesiapan MAN Peureulak menampung siswa baru Magnet School pada awal tahun pelajaran 2014/2015 mendatang.
“Kita mau melihat ketersediaan sarana dan prasana di MAN Peureulak, apakah dapat mendukung PBM untuk Magnet School yang akan dibuka tahun ini” jelas Kakanwil didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Drs. Efendi, M.Si.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pihak Kemenag akan mengaktifkan Magnet School dalam bentuk filial (kelas jauh). Sementara belum ada biaya operasionalnya, beban Magnet School akan ditanggung oleh DIPAMAN Peureulak. Sebagai salah satu syarat agar Kemenag dapat mengalokasikan biaya operasional, PBM Magnet School harus diaktifkan terlebih dahulu.
Kepala MAN Peureulak, M. Isa, S.Ag, M.Pd ketika dimintai tanggapan menjelaskan, sebagai madrasah aliyah terdekat dengan lokasi Magnet School, MAN Peureulak siap membidani lahirnya madrasah aliyah unggulan terpadu yang untuk sementara waktu diberi nama MAN Peureulak Filial Magnet School.
“Saya dan teman-teman di MAN Peureulak telah siap sesuai dengan kemampuan yang ada pada kami. Tinggal bagaimana pihak-pihak terkait memberi dukungan agar proses kelahiran madrasah aliyah unggulan terpadu Magnet School berjalan lancar” ungkap M. Isa penuh semangat. [yyy]