Banda Aceh ( Heri ) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh H Abrar Zym SAg MH bersama Para Kasi di lingkungan Kantor Kementerian Agama Banda Aceh menghadiri sekaligus memberi arahan dan bimbingan dan membuka secara resmi Rapat Pembentukan Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah (FKDT) Kota Banda Aceh, Senin (29/08/2022) di Aula Kantor Kementerian Agama Banda Aceh.
H Abrar Zym selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh menyampaikan Forum Komunikasi Taklimiyah Diniyah ini merupakan wadah untuk menciptakan generasi-generasi muda sekarang menjadi generasi Qurani, ia meminta kepada Ketua forum agar jangan menamakan TPA tapi TPQ, karena TPA itu banyak yang sudah diplesetkan kepanjangannya.
“Saya mintakan agar jangan dibuat singkatan TPA tapi TPQ, TPA itu bisa kepanjangan Tempat Pembuangan Akhir, Tempat Pembuangan ASN dll, tapi dibuatkan singkatan TPQ Tempat Pendidikan Qur’an” Ujarnya.
Ia menambahkan dengan Forum Komunikasi Taklimiyah Diniyah ini kita mewujudkan generasi emas yang berakhlak mulia, baik secara umum dan keagamaan ditingkatkan sehingga nampaklah kualitas kita dengan hadirnya forum ini.
“Hidup dengan ilmu kita menjadi mudah, hidup dengan Seni kita Indah, hidup dengan agama kita terarah dan hidup dengan cinta kita bergairah” pungkasnya.
Di akhir wejangannya ia meminta setiap kegiatan di lingkungan Kementerian Agama dipublikasikan/ dimediakan, karena saat ini eranya digitalisasi.
“Perlu digitalisasikan seluruh kegiatan, agar semua orang mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah kita kerjakan selama ini” tutupnya.
Selesai membuka Forum Komunikasi Taklimiyah Diniyah di Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh H. Abrar Zym S.Ag MH meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer di MAS Darul Ulum dan MAN 1 Banda Aceh.
Di sela-sela tinjauan tersebut ia menyebutkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer yg diikuti oleh siswa kelas XI pada jenjang MA, kelas IX pada jenjang MTs dan kelas V pada jenjang MI, peserta yang megikuti ANBK di sampling otomatis oleh sistem. Siswa yg terpilih akan mengikuti ANBK selama 2 hari yang mana hari pertama siswa menjawab soal literasi dan survei karakter dan pada hari kedua akan m3njawab soal numerasi dan survei karakter.
Adapun yg diinginkan dari ANBK ini adalah adanya potret kegiatan belajar mengajar di madrasah, bukan untuk lulus dan tidak lulusnya siswa.
Dalam ANBK juga guru dan kamad mengisi survei lingkungan belajar, dan ini sudah dilaksanakan sebelum siswa mengikuti ANKBK, Ujar Abrar.
Ia menambahkan Ada tiga instrumen penilaian dari ANBK sebagai bagian dari evalusi pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu:
1.Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid;
2.Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid;
3.Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan. Demikian Abrar.