Tapaktuan-Meulaboh-KemenagNews (3/7/2013) Saat sedang berlangsung Ujian Nasional Paket A/Ula, Paket B/Wustha, dan Paket C/Ulya serta jurusan IPA, IPS, dan Kejuruan (Paket C saja), di siang Selasa, gempa 6,2 SR (Skala Rechter), yang berpusat di Bener Meriah, sangat terasa dan menggoyang ruang ujian dan kota/gampong di pantai selatan-barat. Tiba-tiba jaringan Hp dan internet 'off', lalu melambat dan malamnya 'on' lagi. Ujian 'aneuk dayah' memang siang, sesi I (pukul 13.30 – 15.30 WIB) dan sesi II (16.00 – 18.00 WIB), bukan pagi. Laporan di berbagai daerah di Aceh menunjukkan skala kepanikan di atas rata-rata. Salah seorang petugas RAPI di Meulaboh laporkan ke Pusat, meskipun warga Meulaboh, Nagan, Abdya, dan Tapakuan, panik keluar, berhamburan ke luar, tapi belum korban jiwa.Hari kedua (Selasa, 2/7) memang sedang diuji dalam Periode II (Periode I sudah sukses pada 15 April-18 Mei lalu) materi UN IPS dan IPA (Paket A/Ula), IPA dan Matematika (Paket B/Wustha). Lalu, Sosiologi dan Geografi (Jurusan IPS), Biologi dan Kimia (Jurusan IPA), serta Matematika dan Bahasa Inggris (Kejuruan) di sekolah atau PKBM (pusat kegiatan belajar warga).Hari ketiga (3/7) ini, untuk Program Nasional bertajuk ‘Wajardikdas’ (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) Sembilan Tahun, yang di dayah Aceh yang bukan menerapkan pola terpadu (salafi) sudah berjalan sejak 2003 ini, akan diuji kembali mata pelajaran Matematika (Paket A/Ula), serta IPA dan Bahasa Inggris (Paket B/Wustha). Ini di bawah pantauan Kemenag.Sedangkan yang lain, yang dipantau jajaran Disdik, akan diuji Ekonomi dan Bahasa Inggris (jurusan IPS), serta Fisika dan Bahasa Inggris (Jurusan IPA). [muhammad yakub yahya, monitoring ke aceh selatan] [foto: sudut sebuah jalan di pantai selatn-barat aceh saat gempa, sekira pukul 14.40 WIB]