Banda Aceh|Muhammad Yani| Kepala Dinas Pendidikan Aceh dalam arahan dan bimbingan ketika sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah (KTI) bagi guru Sekolah/Madrasah kemarin hari Kamis (9/1/2014) di Hotel Kuala Raja Lampriet Banda Aceh menyampaikan bahwa para petugas cleaning service juga perlu mendapatkan pelatihan untuk memahami tugas dan fungsinya.
Hal ini sebagaimana sudah beliau lakukan di Kantor Dinas Pendidikan Aceh, artinya para petugas cleaning service pada kantor yang dipimpin oleh beliau ini sudah mendapatkan pelatihan secara sistematis tentang tugas dan fungsinya, sehingga jika kita berkunjung ke Dinas Pendidikan Aceh suasana kebersihan khususnya pada WC umum sudah sangat nyaman.
Dia menambahkan bahwa pembagian tugas selaku cleaning service perlu dilakukan agar mereka memahami tugas dan fungsinya serta bila perlu dikontrak bulanan, sehingga setiap awal bulan di evaluasi jika tidak sesuai dalam bekerja sebagaimana diharapkan, maka bulan berikutnya diganti dengan yang lain.
Hal ini sedikit berbeda dengan keadaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry hingga saat ini jika berbicara dengan peran dan fungsi cleaning service masih belum sepenuhnya melaksanakan peran dan fungsinya,sebagai bukti, antara lain rumput yang acak-acakan di halaman setiap Fakultas bahkan di depan gedung Rektorat juga tidak ketinggalan, belum lagi WC masih terasa bau yang tidak sedap, kecuali bagi hidung lagi sumbat tentu tidak menjadi masalah, ya mungkin para civitas akademika atau mereka para pejabat di lingkungan Kampus Jantong Hate Masyarakat Aceh ini perlu membuat program pelatihan bagi cleaning service seperti yang telah dilakukan oleh Bapak Drs. Anas Adam, M. Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Aceh, saya yakin semua sependapat karena tidak hanya guru datau dosen yang perlu pelatihan petugas cleaning service juga perlu diberikan pelatihan. [y]