[Peureulak | Syarifuddin] Madrasah Aliyah (MA) Magnet School yang mulai beroperasi tahun ini membutuhkan dukungan banyak pihak. Selain kemenag dan pemerintah kabupaten Aceh Timur, masyarakat juga harus mendukung. Demikian kesimpulan diskusi informal antara, Bupati Aceh Timur serta Tim dari Jakarta sambil buka puasa bersama, Selasa (15/7) di salah satu rumah makan di Langsa.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Drs. Efendi, M.Si menjelaskan, Tim dari Jakarta terdiri dari pejabat pada Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan (BPKP) Pusat beserta anggotanya dan pejabat dari Kementerian Agama RI datang ke Aceh khusus untuk meninjau langsung keberadaan gedung Magnet School yang terletak di Kecamatan Peureulak.
“Usai meninjau langsung gedung Magnet School pada pagi harinya, tim kembali ke penginapan di Langsa untuk melakukan rapat koordinasi dengan pihak kami, Kakankemenag Aceh Timur dan Kepala MAN Peureulak” imbuhnya.
Menjelang buka puasa, tim secara kebetulan bertemu Bupati Aceh Timur, Hasballah bin M. Thaeb dan kesempatan emas tersebut tidak disia-siakan oleh kedua belah pihak. Baik bupati maupun tim dari pusat terlibat diskusi hangat seputar kelanjutan pembangunan dan operasionalisasi Magnet School yang saat ini telah ditabalkan namanya sebagai MA Magnet School Filial MAN Peureulak.
Menurut Efendi, semua pihak telah menyatakan dukungannya terhadap kelajutan operasional MA Magnet School Filial MAN Peureulak sampai suatu saat nanti namanya akan berubah menjadai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Magnet School.
Kementerian Agama telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 14 Tahun 2014 yang mengatur dua skema penegerian madrasah. “Selama ini yang ada adalah madrasah swasta yang dikelola masyarakat dinegerikan oleh Pemerintah. Nah sekarang ditambah dengan skema pendirian madrasah baru yang diselenggarakan oleh Pemerintah yang langsung berstatus negeri. Mudah-mudahan PMA tersebut membawa berkah bagi Magnet School,” pungkasnya. [yyy]