Jajaran Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh gelar rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wasallam 1447 H, di Mushalla Al-Ikhlash, pagi Jumat, 17 Oktober 2025. 

Sesi ini hanya ceramah. Sesi lainnya yang akan disusul, zikir dan kenduri pada Rabu 22 Oktober 2025, persis dengan peringatan Hari Santri. 

Dalam rangkaian Maulid Nabi pagi tadi, Kanwil hadirkan dai penceramah Ust Khairul Rafiqi Lc MA (guru, pengasuh kajian di banyak tempat di Banda Aceh, dan Penghulu KUA Pulo Aceh). 

Ustadz ajak kita kian mencintai Rasulullah SAW misalnya dengan mempelajari sirah (kisah atau sejarah perjalanan hidup) Nabi SAW penutup ini. 

"Rukun cinta, antara lain kenal kita pada yang kita cintai," kupasnya, agar kita mau mempelajari perjalanan hidup Nabi SAW dan mencintainya, lanjut dengan mengamalkan sunnahnya. 

Mengutip satu pendapat ulama terkenal, ajaknya, jika kita bilang cinta pada Rasulullah SAW, minimal kita baca tiga jenis kitab/buku seputarnya. 

"Tiga jenis kitab ini ialah: tentang Sirah Nabawiyah yang banyak sekali kitabnya, Syama-il (kesaksian sahabat tentang Nabi), dan buku khasha-ish (kekhususan Nabi)," terangnya. 

"Minimal kita pernah membaca sekali sirah Nabi SAW dalam hidup kita," ingat ustadz yang juga mengasuh kajian di RRI shubuh Jumat. 

Ustadz juga banyak contohkan kecintaan sahabat pada Baginda Nabi, serta pengungkapan detil akan tiap seluk-beluk prikehidupan Nabi. 

Kita juga mohon Allah cintai kita, dan masukkan kita ke surga-Nya. Tanda cinta Allah pada kita, katanya, ialah dengan Allah memudahkan kita dalam ketaatan, misalnya dengan bangun malam. 

Sebelum ceramah, Ustadz H Hamli Yunus SAg (Katim Bidang Penaiszawa) lantunkan Kalam Ilahi. Dan Plh Kakanwil Dr H Mukhlis MPd sampaikan sambutan peringatan Maulid Nabi 2025 di depan para kabid dan jajaran. 

"Semoga apa yang kita simak dari penceramah dalam sesi peringatan maulid hari ini dapat menambah ilmu menambah cinta kita pada Rasulullah SAW," ajak Dr Mukhlis juga Kabid Urais. 

Kabid Urais ajak jajaran, sebagaimana ajakan Abu Tumin Blang Blahdeh, bahwa kita harus jadi model tiga orang (beujeut tanyoe keu lhee ureueng): pertama, ureueng peureunoe atau menjadi orang yang menyampaikan ilmu kepada umat; kedua, ureueng meureunoe atau yang mau belajar, atau keulhee, ureueng yang deungo beut atau yang menyimak pengajian seperti ini. 

"Jangan sampai kita jadi orang yang keempat. Yang bek jeuet keu ureueng yang keupeuet, hana sapeue: mengajar tidak, belajar tidak, dan mendengar pengajaran pun, tidak," pesan Mukhlis. 

Acara pagi Jumat yang diakhiri doa dan sesi snack ini, dipandu protokoler (Bidang PD Pontren) Rifki Ismail SAg MPd.[]