[Banda Aceh | Inmas] Saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Pembinaan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2017, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Aceh Khairullah MPd, nyatakan bahwa pihaknya tidak membedakan antara para pengawas pendidikan di Aceh.
"Kami di LPMP tidak melihat dan membedakan Pengawas Sekolah dan Pengawas Madrasah, atau Pengawas di bawah Disdik dan Pengawsa di bawah Kemenag, karena yang penting adalah kemajuan pendidikan kita," sebutnya, Senin (10/4).
Sambutan juga disampaikan Disdik, setelah sambutan Kakanwil, dalam acara yang diawali dengan pengajian ayat-ayat suci bersama Ustadz Drs H Mukzi Abdullah, dan di-MC-kan Fajriah Bakri SAg.
"Kita harus menciptakan ekosistem pendidikan denga cara menyatukan elemen bersama," harapnya, di depan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, Kadis Pendidikan Aceh yang diwakili Kabid SMA Zulkifli M Ali MPd, Kabid PAI Drs Saifuddin AR dan para Kabid di Kanwil itu.
Ajaknya, "Kita harus membuat ekosistem pendidikan, sebagaimana kata Mendikbud Anies Baswedan."
Jelasnya, maksud ekosistem pendidikan itu, pertama, satuan pendidikan disatukan dan bersinergis. Kedua, pelibatan orang tua.
"Seakan ada kesan tanggung jawab pendidikan pada sekolah saja, ini mesti diubah, menjadi tanggung jawab bersama," jelasnya.
Ketiga, pelibatan guru dalam dunia pendidikan. Juga kompetensinya yang perlu ditingkatkan.
Ajaknya lagi, dalam acara di Oasis Hotel itu, "Meningkatkan organisasi pendidikan. Bagaimana seluruh komponen bisa terkumpul dalam kemajuan pendidikan."
Jelasnya, "Maka perlu adanya "Empat C", yakni Creativity, Critical Thingking, Communication, dan Collaboration."
"Bagaimana pengawas dengan guru dan atasan ada kolaborasi," ajaknya di depan 50 peserta itu.
Misalnya adanya colaboration, antara Kemenag dan Disdik dengan LPMP, seperti acara kepengawasan ini. [yakub]