Banda Aceh-KemenagNews (16/9/2012)Living cost masih dibutuhkan oleh jama`ah haji Indonesia selama berada di Araba Saudi. Hal ini dikemukakan Syaiful Mahya saat serah terima Saudi Arabia Riyal Living Cost Jama`ah Haji Provinsi Aceh tahun 1433 H/2012 M dengan Wakil Pimpinan Divisi BUMN dan Institusi PT. BNI (persero) Tbk, Eddy Purwanto di Kantor BNI Cabang Banda Aceh, Sabtu (15/9) di Banda Aceh.Menurut Syaiful, ada pihak yang menginginkan living cost bagi jama`ah haji selama berada di Arab Saudi dihapus. Karena dinilai tidak efektif dan membebani BPIH yang harus dibayar oleh JCH. "Ada sejumlah alasan kenapa living cost masih dibutuhkan jama`ah haji, pertama karena rata-rata JCH Indonesia berpendidikan rendah, yang sebagian besar tidak mampu menukar rupaih dengan Real di Arab Saudi. Juga karena kebutuhan hari-hari jama`ah haji kita perlu dibekali layaknya di kampung. Inilah yang coba kita fasilitasi dan diantisipasi pemerintah," sebut Syaiful. Acara penyerahan living cost itu juga dirangkai dengan silaturrahmi Pimpinan BNI Cabang Banda Aceh dengan puluhan JCH nasabah BNI dari Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Dalam kesempatan itu juga Direktur PDH mengingatkan JCH untuk berhati-hati dengan modus penipuan dan pencuarian yang setiap tahun menimpa jama`ah haji Indonesia di tanah suci. Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh Drs. H. Ibnu Sa`dan, M.Pd. dan jajaran, Pimpinan BNI Cabang Banda Aceh dan jajaran. Pada kesempatan itu ditandatangani berita acara serah terima SA Real dari pihak PT. BNI (Persero) Tbk untuk tiga Embarkasi Haji, yaitu Aceh, Bekasi dan Mataram yang diterima Direktur Pengelola Dana Haji Kementerian Agama RI. Untuk ketiga Embarkasi Haji itu, PT. BNI menyiapkan Real sejumlah 68.370.170 Real AS. Sama seperti tahun lalu, musim haji tahun ini masing-masing JCH akan mendapatkan living cost 1500 Real yang diserahkan saat berada di asrama haji embarkasi. JUN