Karang Baru (Muhammad Sofyan) -- Menindaklanjuti Kesepakatan atau yg sering disebut dengan MoU (Memorandum of Understanding) antara Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh (Aceh) dengan Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kankemenag Kabupaten Langkat melakukan Launching Desa Binaan Penyuluh di Wilayah Perbatasan, Rabu (2/10/2019), adapun Desa yang dijadikan Pilot Projeknya adalah Desa Salahaji Kecamatan Pematang Jaya Kabupaten Langkat Sumut.
Kecamatan Pematang Jaya berbatasan langsung dengan Aceh Tamiang, tepatnya dengan Kecamatan Kejuruan Muda dan Kecamatan Rantau, bahkan menurut Camat Pematang Jaya ada rumah warga Desa Perapen berdiri tepat diatas perbatasan, ruang tamunya di Langkat dapurnya di Tamiang.
Drs. H. Abdul Wahab, MA selaku Penyelenggara Syariah Kankemenag Kabupaten Aceh Tamiang dalam sambutannya menyatakan bahwa Kankemenag Tamiang siap bekerjasama dengan Kankemenag Langkat mewujudkan MoU tersebut, ia juga menyatakan siap melakukan pertukaran penyuluh, yakni Penyuluh dari Tamiang melakukan penyuluhan di Desa-desa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Langkat dan Sebaliknya siap menerima penyuluh-penyuluh dari Langkat untuk melakukan penyuluhan di Tamiang.
Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sumatera Utara, Drs.H.Abdul Manan, MA dalam arahannya menyatakan bahwa Program ini merupakan penguatan Dakwah di wilayah-wilayah perbatasan dan merupakan salah satu tugas pokok Kementerian Agama, dalam hal ini sangat besar peran Kepala Kantor Urusan Agama baik yang ada di Pematang Jaya, Besitang dan Kecamatan-kecamatan yang ada di Tamiang.
Abdul Manan berharap dengan adanya Desa Binaan ini akan mampu melahirkan anak-anak yang hafal Alquran, anak-anak yang mampu mengembangkan budaya-budaya Islami, melahirkan anak-anak yang Shalih dan Shalihah, serta mampu menangkal berkembangnya ajaran-ajaran sesat atau ajaran yang sudah menyimpang dari faham Sunnah Waljamaah.
Ia juga berharap dengan adanya Desa Binaan ini mampu mengembangkan potensi-potensi keagamaan seperti Zakat,baik Zakat Pertanian maupun Peternakan (karena daerah ini mayoritas penduduknya adalah Petani dan Peternak), juga potensi pengembangan Wakaf baik untuk kepentingan Masjid,Mushalla,maupun untuk Balai-balai Pengajian.
Diakhir Sambutannya Abdul Manan menantang masyarakat Pematang Jaya secara Umum, masyarakat Salahaji secara Khusus, untuk menyukseskan Program Magrib Mengaji, "saya tantang Bapak dan Ibu untuk mematikan TV dan Musik-musik lainnya mulai dari Magrib hingga Isya, memerintahkan dan mengajak anak-anak bapak dan ibu untuk ke Masjid-masjid atau surau-surau, untuk mengaji, kalau ini sudah berjalan berarti binaannya sudah berhasil," demikian pungkas Abdul Manan.