CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kerukunan Retak, Lama Rekatnya

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 200
Sabtu, 25 April 2015
Featured Image

[Kanwil | Yakub]  Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh menyatakan, perlu dan urgensinya mewariskan kerukunan, sebagaimana kita nikmati hari ini, pada anak cucu di Aceh. Jika ribut dan konflik lagi di Aceh, maka bekerja pun tak akan aman dan nyaman, bukan? Memang konflik yang pernah di Aceh, bukan konflik berlatar agama.

Pentingnya eratkan kerukunan juga bagi anak-cucu, sebab kita yang sudah berumur ini, setuju atau tidak, akan digantikan oleh generasi muda kelak, yang harus diberi pemahaman akan makna kerukunan. Juga memberi keyakinan akan agama yang dianutnya. Semua tokoh agama mesti memberi ajaran yang benar dalam agamanya pada umatnya.

Pagi Sabtu (25/4), di Aula Kanwil Kementerian Agama Jalan Abu Lam U Banda Aceh, Kakanwil membuka ‘Pembinaan Kerukunan Umat Buddha Kota Banda Aceh’, dan setelah penyematan tanda peserta dan foto bareng, dilanjutkan ramah-tamah dengan tokoh dan peserta acara, yang sebagian berwajah Tionghoa (nama lama China) itu.

Oleh karena itu, Kakanwil juga mengulas kisah tenggelam dan munculnya ‘Kolom Agama’ di KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan pengakuan Agama Kong Hu Chu. Sebab sejak agama di nusantara hanya diakui hanya lima (Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, dan Budha), warga Konghuchu ‘dipaksa’ memilih mengisi salah satu agama yang ‘lebih dekat’, misalnya Buddha atau Khatolik.

Juga kasus di Aceh (misalnya di Peunayong) Banda Aceh, yang sulit mencari Konghuchu, padahal dulu mereka mungkin menganut agama dari China ini.

Di hadapan Romo dan warga Buddha dari unsur LPKB, YPSBDI, Vihara Dharma Bhakti, dan Vihaya Maitri, Kakanwil ungkapkan perlunya kerukunan, yang akan memupuk keamanan dan kenyamanan dalam jalani keseharian bersama di Aceh.

Sebab jika kerukunan sudah retak, maka akan lama merekatnya. “Jika kerukunan sudah cacat, maka akan lama mengembalikan ke tahap normalnya. Sebagaimana retaknya hubungan suami-istri, orangtua-anak, dan hubungan tetangga,” lanjut Kakanwil dalam acara yang jadi MC Saudara Indra (Staf Pembimas Buddha) dan doa dipimpin oleh salah seorang peserta (undangan) Romo Pandita Willi Putra Nanda.

Di hadapan 30 peserta pembinaan, yang didampingi Pembimas (Pembimbing Masyarakat) Buddha Wiswadas MSi, dan tokoh-tokoh agamanya, Kakanwil juga ajak umat Buddha di Aceh menaati aturan yang ada, termasuk saling menghormati beragamnya sekte dalam agamanya dan dalam agama lain, dalam bingkai toleransi.

Kakanwil juga mengajak peserta, dalam sesi pembukaan acara KUB (Kerukunan Umat Beragama) yang berlangsung dua hari (25-26/4) itu, agar tak serta-merta menelan info yang berkembang yang berisi fitnah untuk suatu agama (terutama Islam-Kristen), sebagaimana yang telah diklarifikasi oleh elemen keagamaan (termasuk Kemenag) baru-baru ini, yang menggiring sebuah produk tertentu, oleh seorang penganut agama yang baru masuk Islam (muallaf). []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh